PWMU.CO – Muhammadiyah harus bisa mengikuti perkembangan zaman. Termasuk bagaimana mampu menyikapi perkembangan zaman dengan arif dan bijaksana. Harus cerdas menyikapi Revolusi Industri IV yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi digital, ekonomi digital dan literasi digital.
Hal tersebut disampaikan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Muhadjir Effendy pada sesi panel III kajian Ramadhan di Universitas Muhammadiyah Malang, Ahad (20/5). Muhadjir mengingatkan kepada peserta kajian Ramadhan untuk berhati-hati menggunakan media sosial (medsos). Sebab, perkembangan zaman, yang biasa dikenal Revolusi Industri IV ini membuat perkembangan digital mudah terlacak.
“Jangan seenaknya komentar dan nulis di grup WA, karena hal tersebut dapat terdeteksi. Jangan dikira komentar-komentar yang terlontar di grup WA aman-aman saja,” jelas Muhadjir sambil menceritakan dirinya yang beberapa waktu lalu mengunjungi industri “big data” dan juga diperlihatkan cara kerjanya.
Dari situ, Muhadjir bisa memastikan bahwa semua lokasi di negeri ini mayoritas bisa terdeteksi. Termasuk percakapan, meski dalam grup WA sekalipun. “Karena semua yang kita share si medsos bahkan komentar WA akan dapat terdeteksi.”
Lebih lanjut Muhadjir berharap Muhammadiyah mulai membangun Big Data Muhammadiyah. “Semua data aset Muhammadiyah dapat terkumpul dalam satu aplikasi sehingga akan menjadi acuan Muhammadiyah,” jelas pria yang juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Muhadjir juga memaparkan bahwa keberadaan Big data ini adalah hal yang sangat penting. “Kita akan tahu Berapa aset yang dimiliki Muhammadiyah, sampai siapa saja partisipan Muhammadiyah juga akan terbaca dalam Big data tersebut,” jelasnya sambil meminta PWM Jatim mempelopori pembangunan big data Muhammadiyah tersebut. (nad)