PWMU.CO- Prof Muhadjir Effendy mengingatkan agar warga dan jamaah Muhammadiyah tidak gampang hanyut dalam opini mainstream yang banyak tersebar.
Hal itu disampaikan Ketua PP Muhammadiyah dalam Kajian Ramadhan di UMM, Ahad (20/5/2018).
Muhadjir mengatakan, jika kondisi umat Muhammadiyah masih ada yang awam dalam hal politik. Maka, tidak mengherankan jika banyak warga persyarikatan yang terjebak hallo effect.
Hallo effect, menurut Muhadjir, adalah kecenderungan mengikuti dan mendengarkan teriakan siapa yang paling keras. Padahal menurutnya, tidak semua yang mampu berteriak keras itu kuat dan benar arah jalannya. “Bahkan bisa saja sebetulnya dia lemah,” tandas Mendikbud ini.
Dia juga menjelaskan teori kambing domba untuk menggambarkan situasi umat. Muhadjir yang masa kecilnya berpengalaman angon (menggembala) kambing itu mewanti-wanti agar jamaah tidak menjadi orang yang gampang ikut-ikutan.
“Kambing itu, terutama kambing domba, jika ada satu yang tertabrak kereta api, maka yang lainnya ikut menabrakkan diri juga, tidak menghindar,” ujarnya disambut tawa para hadirin.
Maka, dia melanjutkan, kalau mau jadi kambing, jadilah kambing Jawa. “Kalau kambing Jawa, kambing satu tertabrak sepur, lainnya hanya melihat mungkin sambil berucap, saya gak mau ikut nabrak, saya makan rumput bagianmu saja,” candanya.
Pada penutupnya, Muhadjir berpesan agar warga Muhammadiyah menjadi umat yang cerdas. Tidak mudah hanyut dan ikut-ikutan arus kebanyakan (mainstream). Meski sedikit tapi berkualitas. Tidak menjadi kambing domba, kelihatannya banyak tapi ternyata menabrakkan diri ke sepur. (Das)