PWMU.CO – Berdakwah melalui persyarikatan Muhammadiyah harus dilandasi optimisme tinggi. Kader Muhammadiyah diwajibkan punya ghirah dan tak boleh patah semangat menjalankan aktivitasnya. Tak terecuali menghadapi tantangan dan rintangan.
Hal itulah tergambar dalam perjuangan warga Muhammadiyah di Curungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. “Banyak lika-liku yang kita alami dalam menghidupkan masjid ini. Terutama ketika awal-awal masjid berdiri,” ungkap Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Curungrejo Kalis Priharto, ditemui PWMU.CO di Masjid Al-Firdaus, Jumat (18/5/2018) lalu.
Ia lalu bercerita tentang perjuangan dirinya dan pengurus ranting, serta warga Muhammadiyah dalam memakmurkan Masjid Al-Firdaus.
“Dulu, ketika awal masjid ini berdiri, kita dihalangi-halangi oleh warga sekitar. Ya, mungkin karena masjid ini Muhammadiyah. Sedangkan di sini jamaah kita sangat sedikit,” tutur pria asal Surabaya ini.
Seiring waktu, upaya dakwah yang dilakukan warga Muhammadiyah di Ranting Curungrejo membuah hasil. Jumlah jamaahnya terus bertambah.
“Jumlah jamaah Jumat sekarang sudah cukup banyak dibanding sebelumnya, alhamdulillah. Kita terus berusaha supaya Masjid Al-Firdaus ini dikenal masyarakat, baik dengan mengadakan kajian maupun kegiatan sosial,” tandas Kalis.
Dia juga menyatakan optimistis bisa ber-fastabiqul khairat dengan masjid-masjid lain di Curungrejo dan sekitarnya.
Dalam kesempatan itu, anggota Corps Muballigh Muhammadiyah (CMM) Malang Raya Ahmad Mujahidin memberikan masukan terkait upaya memakmurkan Masjid Al-Firdaus.
Kata dia, pengurus dan warga Muhammadiyah bisa lebih giat mengajak keluarga untuk meramaikan kegiatan di Masjid Al-Firdaus.
“Untuk meramaikan masjid harus dimulai dari orang terdekat, keluarga kita. Setidaknya para suami mengajak istri dan anak-anaknya. Tidak bisa kita mengajak masyarakat tetapi keluarga kita tidak memberikan teladan. Intinya ibda’ binnafsi,” tegas Mujahidin.
Ia menegaskan, sebagai sesama warga Muhammadiyah harus saling mendukung perjuangan dakwah, meskipun berbeda ranting, cabang, ataupun daerah. Dengan begitu, ada dukungan moril yang mampu menguatkan ghirah perjuangan.
“Dimana pun ada saudara kita yang sedang berdakwah, harus selalu kita dukung. Misalnya, muballigh CMM yang rumahnya di Malang Kota diminta mengisi khutbah Jumat di sini, harus bersedia datang, meskipun jaraknya cukup jauh,” pungkasnya. (aditri)