PWMU.CO-Shalat Subuh di Masjid Al Jihad Situbondo dipadati jamaah, Ahad (20/5/2018). Masjid bertingkat tiga di Jalan Basuki Rahmad 221 semua lantai penuh.
Usai shalat digelar kajian yang disampaikan oleh Ketua LDK (Lembaga Dakwah Khusus) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Muhammad Arifin MA mengambil tema Potret Manusia sebagai Ahsanu Taqwim.
Dalam ceramahnya Muhammad Arifin menyampaikan, semua manusia layak disebut sebagai ahsanu taqwim sebagaimana firmanNya, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS 95:4).
Lalu bagaimana agar kita bisa mendapatkan kedudukan ahsani taqwim dan menjauhi dengan sejauh-jauhnya asfala safilin?
”Pertama, kita harus mensyukuri karunia Allah yang berupa dua mata, dua telinga, dua tangan, dan dua kaki yang masih sempurna ini dengan syukur yang sebenar-benarnya,” katanya.
Kedua, sambung dia, kita harus menggunakan karunia badan yang sempurna ini dengan menggunakannya sesuai dengan fungsi karena Allah meminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak.
”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya,” ujar Arifin mengutip Al-Isra: 36.
Ketiga, dengan bertambah besarnya seseorang, dari mulai kecil hingga ia menginjak masa muda inilah, yang seharusnya diperhatikan oleh semua orang. ”Ada pepatah mengatakan muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga, pepatah ini sangat salah dan keliru, tidak mungkin seseorang yang tanpa bersusah payah ketika masa mudanya dengan banyak menggali ilmu agama, begitu saja masuk surga,” tandasnya.
Nabi Muhammad SAW saja, sambung dia, orang yang kita kenal sebagai orang yang nomor satu dalam agama, ketika hendak wafatnya merasakan sakaratul maut. ”Karena itu, mari kita gunakan masa-masa emas ini yakni masa-masa muda ini dengan banyak menuntut ilmu agama dan pastinya tidak begitu saja mengabaikan kehidupan dunia ini,” kata anggota BNN Jatim ini.
Keempat, mari kita gunakan hati dan pikiran sebagai anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah kepada kita dengan sebaik-baiknya. Hati inilah yang menjadi motor atau penggerak bagi seluruh anggota tubuh kita, hati ini pula yang menjadi raja bagi seluruh anggota tubuh kita ini. Sebagaimana hadits Rasulullah saw yang artinya, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal darah, manakala ia baik maka baiklah seluruhnya tapi manakala ia buruk maka buruklah seluruhnya, ia adalah hati.
Kajian dengan multimedia tersebut disampaikan selama 90 menit membuat jamaah tetap bergeming dari tempat duduknya hingga acara selesai. (Mar)