PWMU.CO-Guru dan karyawan yang bekerja di amal usaha Muhammadiyah seperti sekolah, rumah sakit, dan bidang usaha lainnya diminta tidak sekadar mencari upah namun memahami sebagai gerakan dakwah.
Ustadz Najib Sulhan mengupas, ada enam kriteria bagaimana menjadi guru dan karyawan Muhammadiyah sejati. Hal itu disampaikan dalam Baitul Arqam kelompok A hari kedua bertempat di Aula TMB SD Muhammadiyah 4, Ahad (20/5/2018).
Enam kriteria itu , kata Najib Sulhan, pertama, al qowwiyun al amin yang berarti kuat dan amanah. “Kuat berarti mempunyai kompetensi, pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi. Al amin berarti amanah. Yang berarti taat pada aturan persyarikatan, baik dengan sikap maupun perilaku yang baik.
Kedua, motivasi dan cara pandang diri. “Guru harus memiliki motivasi dan cara pandang yang berbeda. Bahwa guru adalah pekerjaan yang mulia, investasi abadi, juga akan memperoleh derajat yang tinggi. Jika kita memiliki cara pandang seperti ini, pastilah Allah akan memuliakan kita,” tambahnya.
Ketiga, mengubah mindset negatif menjadi positif. “Jika memiliki mindset to have harus diubah menjadi to be. Mengeluh menjadi tangguh, sedih menjadi bahagia dan minta menjadi memberi,” tandasnya.
Keempat, daya magnet. “Ini berarti menarik dan menyenangkan. Menarik dengan menghargai penampilan untuk nyaman dilihat, didengar, dan dibau. Juga saat melakukan interaksi haruslah menyenangkan,” tuturnya.
Kelima, peduli perilaku. “Ini bermakna memberi nasihat pada saat yang tepat. Tidak sedikit-sedikit memberi nasihat. Jika ada yang salah segera diluruskan. Jika melakukan kebaikan diberi penghargaan.”
Keenam, achievement oriented. “Guru dan karyawan Muhammadiyah harus berpikir positif, mencintai pekerjaan, menjalankan tugas dengan sabar dan ikhlas serta disiplin dan tepak waktu,” katanya.
Dia menegaskan, jika guru dan karyawan Muhammadiyah memiliki kriteria tersebut, maka dialah sejatinya Muhammadiyah. (Azizah)