PWMU.CO– Nasyiatul Aisyiyah turut ambil bagian dalam Apel Siaga dan Deklarasi Bersama Malang Anti Radikalisme di Balai Kota Malang, Ahad (20/5/2018). Apel dan deklarasi ini diikuti berbagai elemen, mulai dari TNI, Polri, santri, hingga Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) se-Kota Malang.
Beberapa OKP yang turut hadir di antaranya Komandan Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam), Barisan Anshor Serbaguna NU (Banser), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Ansor, serta kelompok-kelompok lintasagama.
Bersamaan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei, momen tersebut menjadi penanda kesiapan unsur pemuda, santri, pemerintah kota, dan TNI-Polri untuk menjaga persatuan, kesatuan, dan perdamaian di Kota Malang.
“Ini adalah bentuk komitmen para pemuda untuk menjaga NKRI, khususnya Kota Malang agar tetap kondusif. Kita kuatkan nilai persatuan, kesatuan, toleransi, dan jati diri bangsa,” ujar Pjs Walikota Malang Wahid Wahyudi, pembina apel.
Malang sebagai kota wisata, pendidikan, dan industri, lanjut Wahid, adalah miniatur Indonesia. Masyarakat dari berbagai daerah ada di Malang. Kondusivitas daerah akan berpengaruh terhadap produktivitas dan kreativitas.
“Produktivitas dan kreativitas sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat. Ini semua bisa terbangun dan terjaga bila semua elemen bergandengan tangan, maka jangan mudah tercerai-berai oleh segala bentuk terror,” pesan Wahid dalam amanatnya.
Dalam apel siaga dan deklarasi tersebut, ada enam poin yang disuarakan bersama. Pertama, turut berbela sungkawa atas jatuhnya korban tindakan terorisme di Mako Brimob Kepala Dua, Surabaya, dan Riau. Kedua, mengutuk keras segala bentuk tindakan terorisme. Ketiga, berkembangnya paham radikalisme, khususnya di Kota Malang.
Keempat, siap mendukung TNI/Polri dalam penanggulangan radikalisme dan pencegahan aksi terorisme, khususnya di Kota Malang. Kelima, siap melaksanakan pilkada wali kota dan gubernur dengan aman dan damai. Keenam, siap mempertahankan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Meski Nasyiatul Aisyiyah hanya diwakili dua belas orang, namun jumlah ini tak menyurutkan semangat putri Aisyiyah tersebut untuk mengumandangkan deklarasi. Hal ini mendapat apresiasi dari Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Nurul Yaqin.
“Ini bagus, hanya sedikit jumlahnya, tapi suaranya keras meskipun tetap lembut,” kata Ainul Yaqin, saat menyampaikan orasinya. (isna)