PWMU.CO-Orang yang bertakwa itu dermawan, tidak pelit, tidak bakhil. Orang yang bertakwa itu orang yang bisa menahan amarahnya, tidak pendendam dan tidak gampang bertengkar apalagi berbuat makar.
Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (Lazismu) Kota Surabaya Sunarko SAg MSi menyampaikan hal itu dalam tausiyah Subuh di Masjid Al Furqan Jl Platuk Donomulyo VI/9 Kenjeran Surabaya, Senin (28/5/2018).
Mengutip surat Ali Imran ayat 133 dan 134 dia menjelaskan, ada tiga profil orang bertakwa menurut ayat Allah swt itu.
”Pertama, orang yang bertakwa adalah orang yang dermawan, tidak pelit, tidak medit, tidak bakhil. Peduli kepada sesama dengan terus merefleksikan surat al Maun secara berkesinambungan baik dalam kondisi senang maupun dalam susah baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit,” ujarnya.
Selalu berinfak dari hartanya, itu ciri orang bertakwa, kata Sunarko. Menafkahkan harta di jalan Allah untuk diberikan kepada kerabat terdekat, orang-orang di sekitarnya yang membutuhkan. ”Karena kedermawanannya dia berinfak dalam kondisi lapang maupun sempit, tidak peduli senang maupun susah,” papar Kasi Rehabilitasi Anak dan Tuna Sosial Dinas Sosial Kota Surabaya ini.
Sunarko, menyampaikan, memang perintah berinfak itu Allah perintahkan kepada kita semua umat Islam tidak peduli apakah kaya atau miskin, tetapi infak juga kita ukur dengan kadar kemampuan kita.
“Contoh, orang sugih infaknya mesti Rp 2 juta, ini orang kaya infaknya Rp 20 ribu. Orang yang disempitkan rezekinya cukup Rp 2 ribu. Ini juga bukan patokan karena ada pemulung bisa berkorban dengan kambing yang besar, tukang becak karena bersyukur kepada Allah menabung juga bisa berkorban kambing bahkan sapi,” tandasnya.
Dalam surat At-Talaq ayat 7 yang artinya, hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.
Ciri kedua orang takwa sabar. Bisa menahan amarahnya sekaligus mampu memaafkan kesalahan orang lain yang menyakitinya, orang yang bertaqwa bukanlah orang yang pendendam tapi pemaaf. Orang yang bertakwa itu berhati mulia, tidak gampang marah, tidak gampang bertengkar apalagi berbuat makar. Bahkan karena kesucian jiwanya dalam kondisi apapun ia selalu bersabar.
Ketiga, sambung dia, ciri orang takwa adalah saat berbuat kesalahan atau maksiat langsung bertaubat kepada Allah SWT. “Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 135. Orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui,” ucapnya.
Di akhir ceramahnya, dia menyampaikan, semoga kita termasuk profil orang yang bertakwa, orang-orang yang selalu dermawan , sabar dan selalu bertaubat kepada Allah SWT. (Habibie)