PWMU.CO-Suasana jalan-jalan di Kota Probolinggo dua hari tampak beda pada Jumat-Sabtu (25-26/5/2018). Terlihat di beberapa titik keramaian ada pasukan coklat biru sedang membagikan takjil. Mereka adalah pasukan Hizbul Wathan SMP Muhammadiyah 1 Probolinggo (SMP Muhipro).
“Setiap bulan Ramadhan SMP Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo selalu berbagi takjil. Biasanya kami menyelenggarakan satu kali, namun tahun ini kami menyelenggarakan dua kali,” tutur Wakasek Kesiswaan Muhipro, Fitri Bakti Imas.
Ada yang beda pada pembagian takjil tahun ini. Tahun-tahun sebelumnya pembagian hanya dilaksanakan pada satu titik lokasi saja dalam satu hari. Tahun ini ada lima titik di dalam kota sebagai lokasi pembagian takjil.
Memakai seragam HW lengkap dengan hasduk dan baret, para siswa SMP Muhipro langsung turun ke lokasi diantar mobil sekolah. Seragam kepanduan yang mencolok menjadi pusat perhatian para pengguna jalan.
Identitas ini menjadi ciri khas dari SMP Muhipro sehingga masyarakat tahu sekolah para pandu itu. “Tujuan membagikan takjil, juga untuk mengenalkan sekolah kepada masyarakat. Sebagai satu-satunya SMP Muhammadiyah di Kota Probolinggo, kami perlu mempromosikan penerimaan siswa baru dan menunjukkan pula sekolah ini tetap eksis,” tambah lulusan hukum Universitas Jember.
Di setiap titik pembagian takjil disediakan 150 sampai 200 bungkus makanan. Seluruh pembiayaannya acara diperoleh dari infak siswa dan partisipasi bapak ibu guru serta wali murid. “Semua terlibat dalam menyukseskan pembagian takjil ini. Apalagi dalam dua hari kami menyediakan 2000 bungkus takjil,” tambah pembina HW Probolinggo.
Para siswa dengan sigap membagikan takjil kepada masyarakat yang melintas maupun pejalan kaki dan tukang becak. Hanya berselang sepuluh menit seluruh takjil sudah habis. Hal ini membuat siswa-siswi lega. “Bahkan ada siswa yang mengatakan, kenapa saya tidak memberikan infak lebih banyak ya bu, kasihan ada yang belum dapat,” papar anggota Dewan Seni Kota Probolinggo.
“Apalagi salah seorang bapak tukang becak mengatakan, belum ada pembagian takjil di daerah itu. Biasanya pembagian menjelang Lebaran. Hanya takjil inilah yang bagus karena dikemas dalam tas cantik dan isinya pun banyak, ” tuturnya. (Fitri)