PWMU.CO – Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 1 Malang (MATSAMUTU) bekerja sama dengan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMM dan Himpunan Sarjana Kesusatraan Indonesia (HISKI) Komisariat Malang. Bentuknya adalah Training of Trainer (ToT) penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dimulai dari tanggal 22 Maret – 10 September 2018.
Pelatihan ini hanya dikhususkan untuk Bapak/Ibu Guru MATSAMUTU yang punya kemauan dan semangat besar untuk berkarya dan menambah kualitas diri sebagai tenaga pendidik. Tanpa dipungut biaya, peserta selama pelatihan mendapatkan hak dan kewajiban diantaranya: konsumsi, materi dan sertifikat TOT. Yang tidak kalah penting, peserta yang telah menghasilkan sebuah karya tulis Ilmiah dan sudah menjadi artikel ilmiah akan dimuat dalam jurnal Kembara dan JiNOP.
DR Sugiarti, perwakilan dari UMM menjelaskan beberapa tahap yang harus dilakukan. Jika peserta telah selesai mengikuti pelatihan dan sudah menghasilkan artikel ilmiah, maka ia akan menjadi pembimbing bagi guru agar juga bisa berkarya dengan tulisan.
“Bapak dan Ibu guru yang sudah menyelesaikan artikel ilmiah berkewajiban memberikan pelatihan kepada minimal 1 guru yang belum pernah mengikuti kegiatan penulisan karya tulis ilmiah,” jelasnya.
Sebagai bukti dari pendampingan itu, setiap guru harus memberikan laporan singkat kegiatan setiap kali. “Di antaranya adalah dekripsi, foto, dan bukti penunjang yang dilampiri dengan karya tulis ilmiah guru yang didampingi.”
Sementara Dr Umi Salamah dari HISKI menjelaskan penyelenggaraan ToT KTI dimaksudkan agar tenaga pendidik dapat menganstisipasi dan menuntaskan permasalahan yang didapat saat Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM).
“Tujuan pelatihan ini adalah supaya bapak dan ibu guru saat menjumpai kendala dalam KBM, bukan memandangnya sebagai permasalahan. Melainkan rumusan masalah yang harus dipecahkan dengan Penelitian Tindakan Kelas,” jelas Umi Salamah
Permasalahan dalam KBM itu sering terjadi, baik materi, perilaku dan strategi menarik agar pembelajaran berjalan dengan menyenangkan. Apalagi dalam tingkat sekolah menengah, tenaga pendidik harus ekstra sabar menghadapi tingkah prilaku seorang peserta didik.
“Di luar itu semua hasil karya tulis bapak dan ibu akan sangat membantu terhadap guru-guru di luar sana yang mendapati permasaalahan serupa,” lanjut Umi Salamah. Semoga! (abdul wahid)