PWMU.CO – Ber-Muhammadiyah sesungguhnya salah satu media untuk menghimpun banyak kawan. Bukan sebaliknya, memperbanyak lawan. Demikian disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Ngawi KH Romadhon A. Karim dalam Penyerapan Aspirasi Masyarakat-Reses II Tahun 2018 yang dilakukan anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Jatim, Suli Daim, (28/5).
Bertempat di Panti Asuhan Muhammadiyah Ngawi, kegiatan Reses II Tahun 2018 ini dihadiri 120-an peserta. Selain Pimpinan PDM Ngawi, tidak sedikit aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) setempat yang ikut meramaikannya.
Usai sambutan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Ngawi, Widodo, yang menyebut Panti Asuhan sebagai rumah kedua, selorohan tak kalah gerr-nya juga dikemukakan Mbah Rom, sapaan akrab K.H. Romadhon A. Karim.
“Jika tongkrongan para pemuda di panti, maka GDM (Gedung Dakwah Muhammadiyah) biasa menjadi tongkrongan para pemuda setengah tua, yaitu PDM. Dan Surya Mabrur biasa menjadi ‘tongkrongan’ para sesepuh,” seloroh Mbah Rom. (Tentang rumah kedua kaum muda itu bisa dibaca di tautan: Ini Sebabnya Panti Asuhan Jadi Rumah Kedua bagi AMM setelah Gedung Dakwah Muhammadiyah)
Apapun itu, tambah Mbah Rom, yang terpenting adalah keberadaan tempat untuk berkumpul dan menghimpun banyak kawan. Sebab, dari tempat tongkrongan-tongkrongan yang insyaallah berkah itu, bisa melahirkan berbagai macam hal yang positif. “Dan itulah salah satu hebatnya Muhammadiyah.”
Jebolan Pendidikan Guru Agama (PGA) Sumenep, menyampaikan salah satu peribahasa Arab (mahfudzat) “Kuat Tangan karena Jari, sedangkan Kuat Manusia karena Banyak Kawan”. Tangan kanan dan kiri, yang masing-masing terdiri dari lima jari tentulah beda kekuatannya jika dibandingkan dengan tangan yang jarinya kurang dari lima.
“Sama halnya dengan manusia. Manusia yang banyak kawan tentulah lebih kuat dibanding dengan yang sedikit kawannya,” terang Mbah Rom. Karena itu, ber-Muhammadiyah bisa menjadi salah satu media untuk menghimpun kawan sebanyak-banyaknya. Bukan sebaliknya, mencari musuh.
Di akhir sambutannya, Mbah Rom menyampaikan pesan kepada para pemuda, khususnya Pemuda Muhamadiyah, bahwa kekuasaan menjadi salah satu faktor besar dalam meraih cita-cita. Dengan banyak menyinggung kiprah kebajikan anggota DPRD Jatim Dapil Ngawi dan sekitarnya, Suli Daim, Mbak Rom mengingatkan bahwa berpolitik harus dilandasi iman.
“Dengan semangat ‘Bismillah ayo tandang’ dan ‘itu lho kancamu sudah di depan,” jelas Mbah Rom. Kira-kira artinya, Bismillah ayo bergerak atau bekerja dan lihat temanmu sudah di depan. (upick)