PWMU.CO – Sejumlah 136 siswa kelas X dan XI SMA Muhammadiyah 4 (SMAM 4) Sidayu Gresik mengikuti pelatihan merawat jenazah, Selasa (29/5/18).
Materi tersebut merupakan salah satu kegiatan dalam kegiatan Baitul Arqam siswa. Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sidayu Zainul Arif menegaskan, lulusan SMAM 4 Sidayu harus bisa dan mampu merawat jenazah. “Mulai dari mengenali tanda-tanda menghadapi sakaratul maut, men-talqin, memandikan, mengafani, menshalatkan, dan menguburnya,” jelasnya saat memberikan materi.
Pak Modin—begitu ia disapa—dengan lantang mengupas tuntas materi merawat jenazah sesuai dengan keputusan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. “Saya berharap anak-anak bisa merawat keluarganya sendiri ketika Pak Modin sedang berhalangan. Jadi, siswa lulusan SMAM 4 Sidayu siap mengambil peran di tengah masyarakat,” tutur kakek satu cucu yang punya banyak pengalaman sebagai Modin di Desa Purwodadi ini.
Hal tersebut senada dengan harapan Wakil Kepala Sekolah Bagian Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba) A Yani SPd MPd. “Lulusan SMAM 4 Sidayu itu harus layak jual dan menjadi kebutuhan bagi masyarakat,” tegasnya.
Kegiatan bertema “Terbentuknya Peserta Didik yang Paripurna Menuju lnsan yang Berkarakter” ini, lanjutnya, membekali siswa supaya bisa menjadi imam, khatib, merawat jenazah, serta siap tampil dan mengambil peran dalam segala kegiatan sosial di masyarakat. “Nah, pola pembelajaran ini sehari-hari dirasakan dan diajarkan di SMAM 4 Sidayu,” imbuhnya.
Tak hanya siswa putra, siswa putri juga menerima pelatihan merawat jenazah yang disampaikan tim perawatan jenazah dari Pimpinan Cabang Aisyiyah Sidayu Nur Fadlilah.
“Hal ini penting karena keterbatasan tenaga sukarela dari kaum perempuan di desa-desa dan tidak ada Modin perempuan. Maka kami berharap, anak-anak putri ini siap merawat jenazah, minimal keluarganya sendiri,” tuturnya. (Turhan)