PWMU.CO – Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Ustadz Ahmad Jufri Ubaid menyampaikan seluruh kitab suci Allah, baik itu suhuf Nabi Ibrahim, Injil, Taurat, Zabur dan al-Quran diturunkan pada bulan suci Ramadhan.
“Menurut hadits yang diriwayatkan Imam Abu Daud, seluruh kitab suci Allah swt itu turunnya di bulan Ramadhan,” ujar Ahmad Jufri saat bertausiyah di acara pemberian santunan dan buka bersama anak yatim dan dhuafa, Selasa (29/5/2018).
Acara tersebut diadakan Pimpinan Ranting Muhammadiyah-Aisyiyah Masangan Kulon di Mushalah An-Nahl yang berlokasi di RT15/ RW 05 Peterongan, Desa Masangan Kulon, Sukodono, Sidoarjo.
Ustadz Jufri lalu menerangkan, suhuf Ibrahim misalnya, diwahyukan Allah swt kepada Nabi Ibrahim pada permulaan malam bulan suci Ramadhan. Lalu, kitab suci Injil diturunkan Allah swt kepada Nabi Isa as pada 13 Ramadhan dan kitab suci Zabur diturunkan kepada Nabi Daud pada 12 Ramadhan.
Sementara Kitab suci Taurat diturunkan Allah swt kepada Nabi Musa as selama 40 hari, yang berakhir pada hari keenam bulan Syawwal, dan kitab suci al-Quran diturunkan kepada Rasulullah Muhammad pada 17 Ramadhan. “Itulah kenapa bulan suci Ramadhan sering kali disebut sebagai penghulunya bulan-bulan lainnya,” terangnya.
Maka dari itu, menurut dia, sudah seyogyanya umat Islam menyambut, menyongsong dan mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai kegiatan yang luar bisa. Salah satunya dengan aktif mengatamkan al-Quran.
Sebab, kata Ustadz Jufri, fungsi dari al-Quran pertama adalah petunjuk bagi manusia. “Siapa pun orang yang ingin menuju kepada kebahagiaan dunia maupun akhirat, maka tidak ada kata lain kuncinya, kecuali menjadikan alquran sebagai basic dalam melangkah,” paparnya.
Pertanyaannya, bagaimana kemudian kita bisa mengaplikasikan, menjalankan, dan mengamalkan al-Quran? Ustad Jufri menyatakan seorang muslim harus senantiasa membaca al-Quran beserta maknanya.
“Jadi al Quran jangan sekadar hanya dibaca lafadnya saja, meski itu pahalanya sangat besar. Tapi hendaknya kita mengungkap makna di balik lafad-lafad al-Quran. Hal itu agar kita bertambah ilmu dan mendapat petunjuk-Nya,” tandasnya. (Aan)