PWMU.CO – Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) bekerja sama dengan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Sono, Panceng, Gresik, menggelar bakti sosial (baksos) yang dipusatkan di halaman TK Aisyiyah 35 Sono, Selasa, (29/5/18).
“Sudah 5 tahun kegiatan rutin ini terlaksana. Alhamdulillah dari tahun ke tahun dana atau sembako yang dihimpun semakin banyak, sehingga bisa berbagi dengan masyarakat sekitar,” ujar Siti Anifah, Ketua PRNA Sono.
Dia menjelaskan, tidak hanya warga Muhammadiyah yang mendapat bingkisan dalam baksos tersebut, waga non-Muhammadiyah pun bisa merasakan manfaat dari kegiatan ini. “Mereka adalah warga tak mampu (dhuafa) dan yatim piatu yang ada di Dusun Sono, Dusun Bejan, dan Desa Sumurber,” ujar Siti, panggilan akrabnya.
Menurutnya, dana untuk kegiatan itu dihimpun secara sukarela dari anggota PRNA dan PRA Sono yang mampu. “Alhamdulillah, sumbangan berupa uang terhimpun sebesar Rp 2.260.000 dan sembako berupa beras 20 liter dan minyak goreng 7 liter,” terang dia.
Seretaris panitia Choirotul A’yun SE menambahkan, uang tersebut kemudian dibelikan sembako dan sebagian diberikan pada yatim piatu,” ujarnya.
A’yun menuturkan, untuk pembagian bingkisan panitia langsung terjun ke lapangan, keliling dari rumah ke rumah dhuafa dan yatim piatu. Menurutnya itu cara pembagian yang ngajeni (penuh penghargaan).
“Meskipun di bawah terik panas matahari yang panas, namun panitia tetap semangat berkeliling Dusun Sono dan sekitarnya dengan berjalan kaki untuk memberikan bingkisan itu,” kata dia.
Sementara ketua panitia Sholikhatun Nisa’ menyampaikan rasa syukur atas semangan dan antusiasme seluruh PRNA dan PRA Sono yang telah meluangkan waktu, fikiran, tenaga dan sebagian rezekinya, demi suksesnya acara pada hari ini.
“Alhamdulillah, pada tahun ini kita bisa berbagi dengan 36 orang fakir miskin dan anak yatim dari 2 dusun dan 1 desa,” ungkapnya. Dia berharap bisa merealisasikan program sumbangan alat bantu jalan kepada Mbah Muniroh yang saat ini lumpuh pascaserangan stroke beberapa bulan yang lalu.
“Untuk itu kami mohon teman-teman tetap semangat dan kompak dalam ber-Nasyiah, agar kiprah kita bisa dirasakan umat,” harap dia.
Tak urung, semangat berbagi pada sesama itu membuat haru Nur Aida, seorang anggota baru PRNA Sono. “Momen-momen seperti inilah yang membuat saya trenyuh dan akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Nasyiah,” tuturnya. (Afi)