PWMU.CO – Berbagai karakter dan ciri Islam berkemajuan yang menjadi ideologi Muhammadiyah modern dikupas Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberikan sambutan pada pelantikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Lamongan, Sabtu (7/5), di Kampus STIKES Muhammadiyah Lamongan.
(Baca: Muhammadiyah Jangan seperti Dinosaurus: Besar tapi Akhirnya Punah)
“Ukuran maju itu misalnya menghargai waktu. Alquran surat Alasyr perlu kita kaji, mungkin sampai 6 bulan, agar kita bisa meningkatkan kedisiplinan,” kata Haedar. Selain soal displin, Haedar juga menyebut ciri kemajuan lainnya, seperti menghargai kejujuran, memiliki etos kerja tinggi, dan hemat. “Tetapi hemat bukan berarti kikir,” jelasnya.
Yang juga perlu diperkuat sebagai ciri kemajuan adalah penguasaan IPTEK. “Jepang maju karena IPTEK,” ujarnya. Haedar mengatakan, tidak semua siap maju. “Jika ingin maju, mulailah dengan gemar membaca,” pesannya.
(Baca juga: Aisyiyah Berjuang Lindungi Anak dan Perempuan dari Kekerasan)
Haedar juga mengajak warga Muhammadiyah aktif mendatangi majelis pengajian. “Tapi ceramahnya harus mencerahkan. Jangan hanya cari humornya,” katanya.
Lebih jauh, Haedar mengingatkan pentingnya akhlak. “Membangun peradaban harus dimulai dari akhlak,” kata Haedar sambil mengutip potongan ayat kuntum khaira ummat ukhrijat linnas (kalian adalah umat terbaik yang dihadirkan untuk manusia).
(Baca: Bupati Puji Kontribusi Muhammadiyah Memajukan Lamongan)
Haedar berharap warga Muhammadiyah tetap memiliki karakter, akhlaq, atau mentalitas pribadi dan kelompok yang kuat untuk bersikap dan bertindak. “Sampai orang lain capek melihatnya,” katanya. “Prinsip hidup yang harus kita pegang: hidup dan mati untuk perjuangan.”
“Pelantikan ini menjadi momentum baru untuk mewujudkan etos kerja tinggi bagi kemajuan masyarakat Lamongan,” pesannya. “Bangsa yang maju tak lepas dari ketulusan pejuang terdahulu. Kemungkinan juga ketulusan para pendahulu di Lamongan. Berbanggalah jadi orang Lamongan,” kata Haedar. (Diyana/Malikan)