PWMU. CO – Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun ini kembali menerjunkan para santrinya untuk berdakwah tidak hanya di dalam negeri saja, namun juga merambah ke berbagai negara di kawasan Asia.
Program unggulan yang diseting selama Ramadan 1439 H ini, menerjunkan 400 santri sebagai mubaligh muda ke berbagai penjuru Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, dan bahkan Jepang.
Pada Selasa (15/5/2018) lalu beberapa di antaranya sudah berada di Distrik Puchong Selangor, Malaysia, dan selanjutnya melakukan perjalanan darat ke Kamboja untuk berdakwah. Hampir setengah bulan berada di Kamboja, Rabu (30/5/2018) menjadi hari terakhir para mubaligh muda ini menyampaikan kebenaran Islam di Kamboja karena mereka harus kembali ke Puchong Selangor.
“Keberadaan mubaligh hijrah internasional Madrasah Mu’allimin Yogyakarta ini meninggalkan kesan yang bagus bagi para warga, karena dakwah mereka mampu menyentuh hati warga,” jelas pendampimng program mubaligh hijrah internasional Ustadz Husnan Wadi kepada kontributor pwmu.co, Rabu (30/5/2018).
Ustadz kelahiran Paok Lombok Nusa Tenggara 1976 itu menambahkan, para santri Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta yang berdakwah dengan tujuan negara Malaysia, Thailand serta Kamboja, tanpa terasa akan berakhir.
Sesuai jadwal mereka yang di Kamboja ditarik lebih dahulu, karena lokasinya paling jauh, yakni menempuh perjalanan darat selama tiga hari. Sedang muballigh hijrah yang bertugas di Thailand akan ditarik, Kamis (31/5/2018), sementara yang di Malaysia ditarik kembali tanggal 1 Juni 2018.
Selanjutnya semua muballigh dijadwalkan berkumpul di Masjid Darussalam Puchong Selangor Malaysia. Setelah itu masih terdapat sejumlah agenda kegiatan selama lima hari di Malaysia, antara lain mengunjungi beberapa tempat terkenal di Malaysia.
Di antaranya ke kampus International Islamic University Malaysia (IIUM), komplek kantor pemerintah kerajaan Malaysia, istana Perdana Menteri, masjid Perdana Menteri, dan masjid Besi.
Selama di kampus IIUM, para santri Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah ini juga berlatih panahan di bawah bimbingan Ustadz Zulfan, putera dari Ustadz Zamzuri Umar asal Yogyakarta yang sudah bermukim di Malaysia selama 30 tahun.
Menurut Ustadz Husnan Wadi, pada Minggu (4/6/2018) para mubaligh hijrah internasional Mu’allimin Yogjakarta ini akan bersilaturrahim dengan perkumpulan Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM), majelis Perundingan Pertumbuhan Islam Malaysia (MAPIM), Mosque Care Bridge Malaysia, dan keesokan harinya, 5 Juni 2018 mereka akan kembali ke Yogyakarta.(dahlansae)