PWMU.CO – Innaa lillaahi wa innaa ilayhi raaji’uun. Muhammadiyah kehilangan salah seorang tokoh cendekiawan muslim, Prof Dawam Rahardjo (74 tahun). Salah satu jajaran Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah era Buya Syafii Maarif ini menghembuskan nafas terakhir Rabu malam, (30/05/2018) setelah dirawat cukup lama di RSI Cempaka Putih Jakarta.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy usai takziyah ke rumah duka di bilangan Bally Moon Jakarta Timur menyatakan rasa duka mendalam. Menurutnya, Dawam adalah tokoh pemikir dan pejuang pluralisme dan kebhinekaan yang cukup berpengaruh.
“Masyarakat Indonesia yang mendukung asas-asas pluralisme dan kebhinekaan pasti merasa sangat kehilangan sosok Profesor Dawam Rahardjo,” ungkap Mendikbud.
Di kalangan Muhammadiyah, kata Mendikbud, banyak pemikir-pemikir yang beragam. “Almarhum Dawam merupakan salah satu yang menonjol dan mewarnai pemikiran Muhammadiyah dalam berbangsa dan bernegara,” kata salah satu ketua PP Muhammadiyah ini.
Mendikbud mengaku kenal sangat baik karena almarhum adalah Guru Besar pertama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). “Terutama ketika pengajuan guru besar beliau dan ketika menjadi tenaga pengajar di UMM, kami sangat dekat,” aku Muhadjir yang mantan rektor UMM ini.
Lebih lanjut, Mendikbud mendoakan agar almarhum diampuni dosa-dosanya, dan amal jariyahnya terutama amal-amal ilmunya sangat bermanfaat diterima oleh Allah SWT.
Bersamaan dengan kedatangan Muhadjir di rumah duka, nampak antara lain kepala Badan Ideologi Pembinaan Pancasila Yudi Latif, pakar pendidikan M. Arif Rahman, mantan Menteri Ekonomi Marzuki Usman. Presiden Joko Widodo dan beberapa jajaran kabinetnya juga sempat melayat almarhum, tak lama setelah Mendikbud meninggalkan rumah duka. (nas)