PWMU.CO – Kegiatan Pembinaan Tarawih Anak di SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) kali ini, Kamis (31/5/18) terasa istimewa. Pasalnya, jika biasanya imam shalat tarawih menghadirkan guru dari dalam maupun luar SDMM, kali ini imamnya adalah siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muallimin Yogyakarta—setingkat SMP—yang alumni SDMM, Tabah Naufal Alkautsar.
Tabah—putra pertama pasangan anggota Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Zainal Arifin SHI dan Ketua Departemen Organisasi Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur Siti Mariyanti SPd—sangat percaya diri (pede) menjadi imam dan penceramah dalam shalat tarawih malam itu. Apresiasi pun datang dari guru-guru SDMM yang saat itu bertugas mendampingi anak-anak.
“Bangga punya murid yang berani ber-tausiah di hadapan para guru dan adik-adik kelasnya. Itu sudah prestasi yang perlu diapresiasi,” ucap Zaki Abdul Wahid ST MPd, guru TIK SDMM.
Apresiasi lain disampaikan Kepala SDMM periode 2009-2013 M Fadloli Aziz SSi MPd. “Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami, guru SD-nya. Jamaahnya adalah mantan guru-gurunya, adik-adik kelasnya, dan masyarakat sekitar. Bahkan ada tiga Kepala SDMM beda periode yang menjadi makmum dan mustamiin-nya, tidak membuat Tabah menjadi canggung. Ada saya, Ustadz Hasan, dan Ustadz Faiz,” ungkapnya.
Aziz—sapaannya—mengaku terkesima dengan bacaan surat-surat Juz 28 dan 29 yang dibaca Tabah dengan fasih saat shalat. “Alhamdulillah, baru 2 tahun lulus SDMM tahfidh-nya meningkat cukup pesat,” ujarnya.
Saat ceramah, lanjutnya, Tabah menggunakan Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar di awal. “Namun mengingat mustami’in tidak semua paham bahasa Arab, akhirnya Tabah menggunakan bahasa Indonesia. Tabah juga banyak mengutip hadits-hadits shahih dan pendapat beberapa ulama salaf untuk menguatkan materi ceramahnya,” ungkap guru Sains Tabah saat dia duduk di bangku kelas VI.
Sementara itu, Nisfil Mafidah SPd, salah satu guru SDMM berharap Tabah menjadi dai yang hebat dan bermanfaat. “Bismillah, semoga lulusan SDMM bisa menjadi generasi shalih-shalihah. Selalu menebar kebaikan di mana pun mereka berada, apapun profesinya kelak,” harapnya. (MFA)