PWMU.CO-Pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) dan Panti Asuhan Aisyiyah (PAA) se Jawa Timur berkunjung ke pabrik air kemasan Q-Mas M di Lawang Malang, Selasa (29/5/2018).
Acara ini dikoordinasi oleh Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PWM Jatim untuk menjajaki peluang kerja sama usaha dengan perusahaan yang juga dikelola oleh Panti Asuhan KH Mas Mansur Jl. Sulfat Malang ini. Rombongan pengurus panti yang ikut berjumlah 80 orang berasal dari 50 panti.
Kedatangan rombongan ini disambut oleh Direktur Q-Mas M Ir Dimyati yang juga Sekretaris Majelis Pelayanan Sosial PDM Kota Malang. Dia mengatakan, beberapa PAM dan PAA sudah menjadi distributor Q-Mas. Di beberapa kota ada yang ditangani oleh Majelis Ekonomi PDM.
“Dengan menjadi distributor Q-Mas, yang jelas bisa untuk mengajari anak asuh berwirausaha sekaligus memberikan income tambahan bagi panti,” ungkap pria kelahiran Palembang ini.
“Syarat untuk menjadi distributor tidak sulit. Cukup NPWP, SIUP, gudang penyimpanan, sarana kantor sederhana, pegawai untuk delivery, dan modal untuk pembelian produk,” sambungnya.
Dia menjelaskan, kalau sebelumnya keuntungan Q-Mas hanya memberikan kontribusi kepada panti pendiri, mulai periode tahun ini akan memberikan kontribusi juga kepada Muhammadiyah. Baik itu PCM, PDM maupun PWM Jatim,” tegas Dimyati yang juga Ketua PRM Pandanwangi.
Dijelaskan, jika semua panti asuhan ini menjadi distributor, maka Q-Mas siap meningkatkan kapasitas produksi dari 25.000 item per bulan menjadi 60.000 item per bulan. Meningkat lebih dari seratus persen.
“Kalau penjualannya semakin besar, maka kontribusi yang dikeluarkan juga akan semakin besar untuk panti maupun Muhammadiyah,” kata Dimyati disambut tepuk tangan hadirin.
Saat forum diskusi, Moch. Yusuf, pengurus PAM Probolinggo yang sudah menjadi distributor Q-Mas, menyampaikan, penjualan air Q-Masnya meningkat luar biasa, terutama untuk kemasan galon. Dalam tempo lima hari bisa menghabiskan 150 galon.
Pasaran air galon meningkat, ujar dia, karena air ini punya kelebihan. ”Saya promosikan memasak nasi dengan air Q-Mas tidak basi sampai dengan dua hari. Ini sudah dibuktikan para pelanggan saya. Maka jika kehabisan kemasan galon, saya harus siap-siap didemo oleh ibu-ibu pelanggan,” ujar Yusuf yang disambut tawa hadirin.
Tentang nasi tak mudah basi ini dibenarkan oleh Dimyati. Penjelasan singkatnya, karena air Q-Mas diproses oleh teknologi yang disebut RO (Revers Osmosis), yaitu mengembalikan pada sifat dan unsur air, H2O, yang disebut hexagonal. Berarti air telah terbebas dari unsur kimia maupun bakteri. ”Maka air ini tidak memiliki potensi pencemaran terhadap nasi yang dimasak,” jelasnya. (Sugiran)