PWMU.CO- Yang punya kewajiban untuk mengingatkan kaum perempuan memakai jilbab adalah para bapak. Begitu salah satu kesimpulan hasil kajian perempuan berkemajuan yang diadakan Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Daerah Aisyiyah MPK PDA kota Malang di Masjid Insan Karim Jl Mertojoyo Selatan kota Malang, (29/5).
Hal itu disampaikan Dra Hj Rukmini, pengasuh kajian perempuan berkemajuan. Menurut Rukmini, dengan merujuk al-Quran surat An-Nuur ayat 3, bisa difahami yang mempunyai kewajiban untuk mengingatkan para perempuan, istri, anak adalah seorang ayah.
“Manusia itu kalau diingatkan sesama jenis, dikira iri, dengki dan sebagainya. Maka benar dikatakan pada surat tersebut katakanlah pada wanita beriman, itu menunjukkan para kaum laki-laki yang harus menyampaikan” papar Rukmini.
Kesimpulan yang lain, wakil ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah PWA Jawa Timur itu mengatakan, terkait dengan larangan wanita menjadi Pemimpin, dia menegaskan dasar yang dipakai lemah. “Pada al-Quran surat An-Nisa’ ayat 34 itu asbabun nuzulnya adalah adanya pertengkaran suami istri dalam keluarga, jadi itu konteksnya adalah keluarga,” jelas Rukmini.
“Untuk itu sesuai dengan putusan Majelis Tarjih, maka boleh Perempuan menjadi Pimpinan. Menjadi presiden sekalipun boleh, asal mempunyai ilmu,” tegasnya.
Perempuan asal Sumenep itu menjelaskan bahwa setiap muslim itu dalam kehidupan sehari – hari selalu dihadapkan dengan lima tantangan. Pertama, tantangan sesama mukmin yang mempunyai sifat hasad atau dengki. Kedua, orang munafik yang suka membenci orang Islam.
Ketiga, orang kafir yang suka memerangi orang islam. “Di zaman sekarang ini umat Islam semakin banyak tantangannya karena saat kafir itu juga berbaju islam, dan itu jumlahnya lebih besar,” jelasnya.
Keempat, setan yang selalu menyesatkan. “Hati-hati sekarang juga semakin banyak setan yang berjilbab, berpeci bahkan bersurban,” ujar Rukmini yang disambut gerrr peserta. Kelima, hawa nafsu yang bisa menghapus prestasi yang telah dicapai. (uzlifah)