Tadarus Quran dalam acara Baitul Arqam SMP Musasi.
PWMU.CO-Agsel Abiyyu dan kawan-kawan satu ruangannya tersenyum. Mereka tampak menikmati pijatan dari sesama kawannya. Dengan membentuk lingkaran, masing-masing siswa saling memegang pundak teman yang ada di depannya.
Selain saling memijat, mereka juga membaca Quran surat Al Baqarah ayat pertama hingga kelima. Sambil berusaha mengingat, mereka mengeraskan bacaan agar tidak mengantuk.
Itulah salah satu kegiatan hari kedua peserta Baitul Arqam SMP Musasi bakda Subuh, Sabtu (2/6/2018). Usai bangun dan sahur bersama para peserta diharuskan bersegera menuju Masjid At Taqwa untuk persiapan shalat Subuh.
Anang Ma’ruf SPd, imam shalat sekaligus menjadi ketua panitia menyampaikan agar para peserta mengikuti kegiatan ini dengan penuh kesungguhan. “Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter yang baik,” ujar guru IPS tersebut.
Dari 169 jumlah peserta yang berasal dari mayoritas kelas 7 putra itu, masing-masing dibagi menjadi tujuh kelompok yang tersebar di tujuh ruangan kelas.
Kegiatan tidak hanya di masjid, namun juga di ruang kelas. Dalam ruang kelas itu mereka juga beristirahat dan bermalam. Tampak beberapa dari mereka ada yang masih belum bisa membuka mata dengan sempurna.
Alif Daffa, salah satu peserta dari kelas 7D mengaku senang mengikuti kegiatan Baitul Arqam. Siswa berkacamata ini mengaku semangat mengikuti rangkaian demi rangkaian acara yang berlangsung selama tiga hari dua malam itu.
Menurut alumni SDN Sekardangan itu, dia tidak seberapa kaget dengan aktivitas kegiatan Baitul Arqam di sekolah. “Soalnya selesai shalat Subuh biasanya langsung baca Alquran, tidak boleh tidur sama orangtua,” ungkapnya.
Siti Zumaroh SAg, salah satu anggota Trainer of Trainer (ToT) dalam kegiatan Baitul Arqam SMP Musasi menyampaikan kegiatan Daurah Tadarus Quran bakda Subuh dimaksudkan agar menjadi kebiasaan para peserta.
Mereka, para peserta, tidak hanya mendapat bekal ideologi Muhammadiyah dalam kegiatan pengkaderan tersebut. “Para peserta diharapkan juga berakhlak mulia dan menjadi generasi tangguh,” ungkap guru Bahasa Arab tersebut. (Das)
