PWMU.CO-Sekarang kita sedang mengalami krisis kepemimpinan. Sekolah Muhammadiyah harus mampu menangkap hal ini sebagai peluang dalam menguatkan pendidikan karakter. Sekolah Muhammadiyah harus bisa memberikan sumbangsih pada penguatan karakter dalam proses pembelajarannya.
Hal ini disampaikan Ir H Misbahul Huda dalam ceramah pendidikan di acara wisuda ke-15 SMPM 12 GKB di Convention Hall Graha Sarana Petrokimia Gresik, Ahad (3/6/2018).
“Sekarang, jangan ada lagi orang tua yang ambil rapor di sekolah lalu tanya ranking maupun danem,” ujar Misbah yang langsung disambut tepuk tangan undangan.
“Sekarang, orang tua harus lebih cerdas. Maka pertanyaan yang muncul ketika ambil rapor adalah bagaimana dengan shalat anak saya, tanggung jawab, kemandirian, atau kecerdasan sosial lainnya,” lanjut Misbah yang pernah menjabat dirut percetakan PT Temprina Media Grafika, JP Group.
Misbahul menjelaskan, orang tua harus memiliki keyakinan bahwa anak-anak kita semua memiliki keunggulan dan kecerdasan masing-masing. Tidak ada anak yang bodoh, yang ada adalah hanya guru dan orang tua yg masih belum tahu keunggulan murid dan anak-anaknya.
Menurut pengarang buku Bukan Ayah Biasa ini, orang tua harus menjadi motivator bagi anak-anak supaya mereka bisa menemukan keunggulan dan berdamai dengan kekurangan. Maka, anak- akan lebih mudah melejitkan dengan mengetahui keunggulan dan kekurangan.
”Untuk itu, ayo kita sebagai orang tua untuk memberikan perhatian dan memompa semangat bagi anak supaya bisa lebih gigih dan pantang menyerah dalam menjalani proses pendidikan ke depan. Anak-anak harus belajar membuat road map dan menemukan passionnya. Hal ini akan lebih memudahkan mereka menentukan tujuan dari cita-cita dan mampu untuk meraihnya,” katanya.
Kalau hal ini tidak dilakukan, kata dia, maka anak-anak akan mengalami penyakit galau. Anak menderita galau terus karena dia tidak tahu harus ke mana, tujuannya apa, dan apa yg akan diraih. Ini penting sekali. (Ichwan Arif)