PWMU.CO-Setiap orang bisa berhari raya, tetapi tidak semua orang mendapatkan Idul Fitri. Hanya orang-orang yang berpuasa bisa mencapai status Idul Fitri.
Hal itu disampaikan Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Surabaya Sunarko SAg MSi dalam tausiyah Subuh di Masjid At Taqwa Pogot Kenjeran, Senin (4/6/2018).
Menurut dia, Idul Fitri artinya kembali suci, kembali bersih seperti bayi yang baru lahir. ”Kondisi ini hanyalah milik orang yang berpuasa, karena iman dan mengharap ridha dari Allah maka orang yang puasa akan bersih karena dosanya telah diampuni oleh Allah,” ujar Sunarko.
Dia menjelaskan itu berdasarkan hadits Nabi yang menyebutkan, barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu. ”Ini alasannya bahwa Idul Fitri hanyalah milik orang yang berpuasa,” katanya.
Kasi Rehabilitasi Anak dan Tuna Sosial Dinas Sosial Kota Surabaya ini menyampaikan, sukses Idul Fitri ini bisa dicapai dengan syarat, pertama, sukses Ramadhan. ”Sukses Ramadhan itu sukses melaksanakan siyamu Ramadhan. Mari kita niatkan puasa karena Allah, bukan karena menantu, bukan karena mertua, bukan karena bos di kantor. Mari kita tata niat kita bahwa puasa kita karena Allah, bukan karena yang lain kalau bukan karena Allah maka sia-sia puasa kita, kita hanya mendapatkan lapar dan dahaga,” ujarnya.
Kedua, sukses qiyamu Ramadhan. Kita melaksanakan shalat tarwih. “Alhamdulillah, tadi malam sudah malam ke-18 kita tetap istiqomah, jangan sampai putus di tengah jalan, di mana yang terjadi di masjid-masjid pada awal-awal Ramadhan semua penuh. Satu pekan kemudian mengalami pengurangan,” katanya.
” Mari kita bertahan sebagai pemenang, sebab Ramadhan dan shalat tarawih juga sebagai kompetisi tentu kita ingin jadi pemenang. Sayang sekali kalau kita kalah sehingga Nabi menyampaikan, man qaama ramadhana imana wahtisaban ghufira lahu ma taqaddama min dambihi,” tuturnya.
Ketiga, sukses tadarrus Alquran. Menurut dia, banyak sekali keutaman iqraul quran. Alquran akan datang pada hari qiyamat sebagai penolong. Sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya.
“Di masyarakat kita ini masih banyak yang buta huruf Alquran. Bagaimana mungkin Alquran bisa memberi manfaat kalau hanya dijadikan pajangan, ditaruh di atas lemari, tidak pernah dibaca. Karena itu bagi yang belum bisa mari terus belajar, tidak ada kata terlambat untuk belajar, tidak usah malu. Rugi kalau kita umat Islam tidak bisa membaca Alquran, ” tegasnya.
Keempat. Sukses sedekah. “Ada seorang sahabat yang bertanya kepada Rasulullah, wahai Rasulullah sedekah apa yang paling afdhal? Rasul menjawab, sedekah di bulan Ramadhan,” paparnya.
Kelima, sukses iktikaf. “Kita memperbanyak iktikaf di masjid lebih-lebih di sepuluh akhir Ramadhan. Keenam, sukses berzakat. “Mari kita gerakkan untuk membayar zakat fitrah. Zakat fitrah mulai 1 shaq sama dengan 2,6 kg,” tandasnya. (Habibie)