PWMU.CO-Di antara para jamaah yang mayoritas perempuan itu, sebut saja namanya Mawar, menangis tersedu-sedu. Kemudian bertanya kepada Ustadz Muhammad Arifin.
”Ustadz, saya sudah insaf, tapi upaya kembali ke jalan Allah ini ditentang suami saya, lalu apa yang harus saya lakukan?” kata Mawar berlinang air mata.
Ketua LDK PWM Jawa Timur Muhammad Arifin terdiam sejenak mendengar keluhan yang memilukan itu. Pertanyaan seperti ini memang biasa muncul saat pengajian di eks lokalisasi pelacuran Tambak Asri Surabaya. Seperti yang digelar di Masjid Al Islam Tambak Asri, Ahad (3/6/2018).
Arifin kemudian menyampaikan, apa yang dilakukan oleh Mawar sudah tepat. Bertaubat. Tapi masih ada halangan dari suami yang masih senang dengan kemaksiatan. ”Ini ujian. Ibu tidak boleh putus asa selalu mengajak suami kembali ke jalan benar,” ujarnya.
Kemudian dia mengambil beberapa contoh dalam Alquran yang pasangan hidupnya bahkan anaknya menentang dakwah. Seperti istri Firaun, yang salehah, diuji kedholiman suaminya. ”Seperti Nabi Nuh diuji dengan istri dan anaknya yang tidak mau mengikuti dakwahnya,” tutur Arifin. ”Begitu juga Nabi Luth, istrinya juga tidak bersamanya,” tambahnya.
Kisah-kisah itu memotivasi Mawar menjalani halangan hidupnya. Dia tenang kembali. Rupanya memahami ujian yang harus dia atasi. Teman-temannya pun menguatkannya. Dalam satu jamaah pengajian ini mereka saling menguatkan. Tidak lagi hidup dalam kemaksiatan tapi hidup lewat jalan benar.
Acara dakwah komunitas di Tambak Asri dihadiri sekitar seratus warga binaan. Dimulai pukul 09.00 hingga shalat Dhuhur. Pengajian ini dilaksanakan setiap Ahad pagi pada bulan Ramadhan dipimpin dr Lailatus Sholicha, anggota LDK PWM Jawa Timur divisi PSK dan Anak Jalanan.
Rangkaian acara dakwah komunitas di Tambak Asri ini berakhir pada Ahad, 10 Juni 2018 mendatang dengan membagikan bingkisan kepada seluruh peserta. Selain pendampingan kepada eks PSK, pada Ramadhan ini juga pendampingan pada anak jalanan dan warga marjinal.
Saat pengajian di Masjid Al Islam hendak ditutup karena waktu Dhuhur tiba, mendadak seorang ibu menyampaikan kasus yang dialami salah satu jamaah yang terkena narkoba. Masalah ini kemudian dibahas Ustadz Arifin dan membantu menyelesaikan masalahnya usai shalat. (Mar)