PWMU.CO-Seorang ahli ibadah ternyata belum dijamin masuk surga. Ketekunan beribadah itu harus diimbangi dengan amal saleh seperti berinfak dan pergaulan baik dengan tetangga. Inilah kriteria ahli surga.
Sebuah kisah menarik itu diceritakan Drs H Syahmin Hidayat ketika acara bakti sosial pembagian sembako di desa Wage Sidoarjo, Ahad (3/6/2018). Acara ini diadakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah, Aisyiyah dan Lazismu Wage yang membagikan 420 bungkus sembako kepada masyarakat fakir miskin.
Syahmin Hidayat berkisah, ada seorang ahli ibadah selalu shalat tepat waktu, dan tidak pernah meninggalkan shalat tahajud selama 20 tahun. Orang tersebut bernama Abu bin Hasyim.
“Suatu malam, Abu bin Hasyim keluar rumah untuk mengambil air wudhu di belakang rumahnya. Dia sangat terkejut melihat sosok makhluk duduk di bibir sungai sambil membawa buku catatan di tangannya.
Abu bin Hasyim sangat penasaran dan bertanya kepada makhluk tersebut. “Engkau siapa dan buku apa yang kamu bawa?” tanya Abu bin Hasyim penuh penasaran.
Makhluk tersebut menjawab,” Aku adalah malaikat sedang mencari orang-orang penghuni surga. Di buku ini nama-nama mereka ditulis.”
Abu bin Hasyim merasa bangga dan yakin namanya ada di dalam buku tersebut. Tapi malaikat itu berkata nama Abu bin Hasyim tidak disebutkan. Abu bin Hasyim tidak percaya dirinya tidak termasuk penghuni surga. Padahal dia ahli ibadah, shalat tepat waktu dan tidak pernah meninggalkan shalat tahajud selama 20 tahun.
Lalu Abu bin Hasyim bertanya, alasan dirinya tidak termasuk penghuni surga. Malaikat berkata, “Shalatmu hanya bersifat individu, hanya untuk dirimu sendiri. Shalatmu tidak memberikan dampak sosial kepada orang lain. Kamu tidak mau berinfak dan bersedekah untuk orang lain,” jawab malaikat.
Setelah mendengarkan penjelasan malaikat, Abu bin Hasyim mulai rajin bersedekah, berinfak dan memberikan bantuan kepada orang lain. Dia akhirnya menjadi peduli kepada orang lain. Bergaul dengan banyak orang. Memberi manfaat yang sangat besar kepada masyarakat selain dikenal ahli ibadah.
Diakhir tausiyahnya, Syahmin Hidayat membacakan surat Al Munaafiquun ayat 10 yang artinya, dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah satu di antara kamu. Lalu ia berkata, Ya rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?. (Nasikin)