PWMU.CO – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Tengah menggelar kegiatan Pesantren Advokasi, Jumat (1/6/2018) hingga Senin (4/6/2018. Pesantren Advokasi ini dihelat di Gedung Napza Wonolopo, Kota Semarang dan diikuti puluhan peserta dari Pimpinan Daerah IPM se-Jawa Tengah.
Materi Ecoliterasi menjadi salah satu bahan yang diajarkan dalam kegiatan ini. Para santri diajarkan bagaimana membaca kondisi lingkungan sekitar dan berusaha memberikan perannya dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan.
Hadir sebagai pemateri ini, Naibul Umam Ketua MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Centre) Jawa Tengah. Setelah mendapat paparan, Umam berharap IPM dapat mengambil peran sebagai relawan ekologi.
“Peran sebagai relawan ekologi tepat untuk diambil Pelajar IPM, peran ini masih jarang diperhatikan,” ujarnya.
“Omong kosong bicara advokasi jika hanya duduk di belakang meja, perlu memahami dan merasakan permasalahan langsung dengan berkunjung ke lokasi. Perlu tepung (berkenalan) dan srawung (berinteraksi),” tambah Naibul Umam.
Dalam materi ini peserta juga diajarkan bagaimana deteksi dini terjadinya bencana. Menurut Umam bencana sebenarnya dapat dideteksi, ilmu pengetahuan teknologi dan ilmu titen (kearifan lokal) dapat digunakan untuk antisipasi terjadinya bencana.
Sementara itu Ahmad Basyirudin selaku ketua umum PW IPM Jawa Tengan berharap output kegiatan ini akan terbentuk agen-agen advokasi di kalangan IPM.
“Harapan besar dari output kegiatan pesantren advokasi ini akan lahir agen-agen advokasi dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Jawa Tengah yang akan berkonstribusi dalam melakukan pendampingan-pendampingan pelajar secara umum dan khususnya pelajar Muhammadiyah,” Ujar Basyir.(arief)