PWMU.CO – Muhammadiyah pada prinsipnya selalu ingin menjaga harmonisasi hubungan dengan seluruh partai politik. Khususnya dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yang dianggap sebagai irisan dari Muhammadiyah.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid MSi saat diundang dalam acara rapat koordinasi pencalegan tahun 2019 dan buka puasa bersama di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jatim Jalan Darmo Kali Surabaya, Rabu (6/6/2018).
Cak Nadjib mengatakan, masyarakat secara umum memandang bahwa PAN adalah representasi dari Muhammadiyah. Bahkan, keberadaan Muhammadiyah secara politik itu dilihat dan dihitung dari jumlah anggota dewan yang berasal dari PAN. “Suara Muhammadiyah di suatu daerah kadang tidak didengar oleh penguasa lantaran tidak adanya anggota dewan dari PAN,” paparnya.
Oleh karena itu, Cak Nadjib mengajak, Muhammadiyah dan PAN untuk senantiasa menjaga harmonisasi hubungan yang telah terjalin itu dengan baik. “Sudah waktunya kita kembali ke jalan yang benar. Mari perkuat silaturrahim dan jaga harmonisasi hubungan ini dengan baik,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Nadjib juga diminta untuk memperkenalkan diri sebagai calon anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Republik Indonesia yang diusung oleh Muhammadiyah Jatim.
Pria asal Lamongan ini menjelaskan, dirinya maju sebagai calon anggota DPD RI adalah murni hasil keputusan Persyarikatan. Pasalnya, Cak Nadjib didorong oleh Persyarikatan untuk maju mencalonkan diri. Padahal beberapa kali ia telah menolak tawaran untuk maju itu.
“Saya menerima keputusan diusung maju sebagai calon DPD RI karena itu adalah bagian dari ujian loyalitas saya. Bagi saya keputusan organisasi, dalam hal ini PWM Jatim adalah segalanya,” terangnya.
“Saya katakan jika memang itu keputusan organisasi. Bismillah. Saya siap. Dengan catatan semua harus bergerak. Sebab jika saya sendirian tidak mungkin bisa berbuat banyak,” lanjutnya.
Dengan keputusan itu, Cak Nadjib berharap, bisa berguna untuk menghidupkan dan mengerakkan simpul dakwah Muhammadiyah di tingkat cabang dan ranting. Selain itu, bisa menjadi momentum pas untuk konsolidasi menghadapi pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2019.
“Bagi saya ini adalah pertaruhan nama besar Muhammadiyah. Ini juga, pertaruhan untuk bisa membuktikan bahwa Muhammadiyah itu sejatinya besar,” tegasnya.
Di akhir paparannya, Cak Nadjib mengaku, senang diberi kesempatan untuk bisa bersilaturrahmi dengan kawan-kawan fungsionaris PAN se-Jatim.”Mudah-mudahan yang menjadi putusan PWM Jatim ini diberi kemudahan dan diridhoi Allah swt,” pungkasnya. (aan)