PWMU.CO-Setiap Nabi mempunyai mukjizat yang berlaku di zaman nabi itu masih hidup. Tapi mukjizat Nabi Muhammad adalah Alquran yang pengaruhnya sangat dahsyat dan bisa dirasakan manusia hingga saat ini.
Itulah materi ceramah tarawih yang disampaikan oleh Ustadz Masyhud SM di Masjid An Nur Muhammadiyah Sidoarjo, Rabu (6/6/2018).
Ketua PDM Sidoarjo itu kemudian berkisah Umair. Setelah Rasulullah wafat, Umair bertandang kepada Aisyah untuk menanyakan hal yang paling berat yang dialami Rasulullah. Dia bertanya, apa yang paling menakutkan Rasulullah?
Mendengar pertanyaan itu Aisyah meneteskan air mata kemudian menjawab, waktu Rasulullah di rumahku, saat kami dekat, saat kulitnya bersentuhan dengan kulitku, Rasulullah minta izin untuk melakukan shalat.
Saat shalat Rasulullah menangis tersedu-sedu. Air matanya meleleh membasahi pipi dan jenggotnya. Setelah selesai shalat Rasulullah masih menangis hingga menjelang Subuh. Ketika Bilal datang dan melihat Rasulullah masih menangis, Bilal bertanya, kenapa engkau menangis padahal Allah sudah mengampuni dosamu di masa lalu dan yang akan datang?
Rasulullah menjawab, bagaimana aku tidak menangis jika Allah menurunkan wahyu surat Ali Imron 190 yang artinya, sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. Rasulullah menegaskan, celaka bagi orang yang membaca Alquran tapi tidak memikirkan isinya.
”Setiap nabi dianugerahi mukjizat seperti Nabi Musa, tongkatnya jadi ular, bisa membelah lautan. Nabi Isa bisa menyembuhkan orang sakit parah. Mukjizat hanya bisa dinikmati nabi dan yang menyaksikan saat itu,” ujar Mashud di sela dia bercerita.
Sedangkan Nabi Muhammad, sambung Mashud, banyak memiliki mukjizat. Yang terbesar adalah Alquran. Bahasanya dipilihkan sesuai bahasa manusia. ”Inna anzalnahu quranan arobiyyan laallakum takqilun. Kalau Alquran hasil terjemahan dari bahasa Allah ke dalam bahasa Arab pasti kaku tidak mudah dipahami,” katanya.
Pakar Kristologi ini pernah mengajak pendeta Kristen membaca kitab sucinya, hanya separo halaman tanpa melihat isinya ternyata rata-rata mereka tidak bisa. “Kalau saya bisa baca Alquran dalam kegelapan selama dua jam,” tuturnya.
“Tidak hanya saya, bahkan anak TK bisa baca Alquran tanpa teks. Bahkan balita banyak yang hafal 30 juz. Itulah mukjizat Allah,” tambahnya.
Bahkan, kata dia menambahkan, ada anak yang katanya idiot bisa hafal 30 juz. Ini suatu yang aneh bagi kita yang normal, sehat, tapi malas baca Alquran. “Bacaan imam agak panjang sudah menggelitik. Padahal mestinya tiap rakaat itu 50 ayat. Lah coba di An Nur berapa?” kata Masyhud. (R6)