10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan, MTs Ini Gelar Pekan Iktikaf

Para siswa MTs Muhammadiyah 1 Malang melakukan iktikaf selama Pekan Iktikaf Ramadhan di sekolahnya (foto: M. Ali Burhan/pwmu.co)

PWMU.CO– Senin (5/6/2018), menjadi hari penuh drama bagi siswa dan siswi di dalam kelas lantai dua. Memakai busana muslim berwarna-warni, sekitar 149 siswa secara khusuk dan menjiwai mengikuti rangkaian kegiatan. Tak hanya sehari, kegiatan dilakukan hingga tiga hari seperri itu. Itulah kegiatan Pekan Iktikaf Ramadhan (PIR) yang diadakan MTs Muhammadiyah 1 Malang (MATSAMUTU).

Sejak hari pertama, siswa dan siswi menyimak dengan sungguh-sungguh materi yang diberikan sebagai pengokohan tentang kemuliaan bulan ramadhan. Siswa kelas 7 dan 8 dibagi menjadi 4 kelas, dengan dipisah antar siswa dan siswi. Saat materi tata cara pelaksanaan sholat jenazah dan ghoib tampaknya sangat berdampak kepada kondisi psikologi siswa sampai ada sebagian siswi yang menitihkan air mata.

Salah satu pemateri tentang tata cara memandikan jenazah, Najmudin Syakib menyampaikan banyak anak yang mengkhayati proses pelaksanaan walaupun pada prakteknya menggunakan manekin model jenazah. “Mereka sangat antusias mencermati dan memahami secara utuh tata cara memandikan jenazah, sebagian besar dari mereka banyak yang baru mengetahui secara rinci tuntunan memandikan jenazah yang sesuai dengan syariat islam. Mungkin ini pertama kali untuk mereka, oleh karena itu amat penting sejak dini kita harus memperkenalkan kepada anak-anak,” tuturnya dengan penuh semangat dakwah.

Habis materi memandikan dan sholat jenazah, materi terakhir di hari kedua adalah tata cara mengkafani jenazah. Pemateri kali ini, Ustad Aziz Pranata merupakan santri dari program pembinaan ulama tarjih (PPUT) UMM. Dia menjelaskan kalau secara pengetahuan anak-anak sudah banyak yang faham tentang perbedaan lapis kain antara jenazah perempuan dengan laki-laki, namun pada praktek membungkus masih ada yang kebingungan caranya.

“Memang seharusnya ilmu tentang jenazah sudah mereka pahami sebagai seorang muslim, karena kita tidak tahu sampai kapan masih bisa hidup di atas muka bumi ini, sedang kematian hampir setiap hari terjadi di sekitar kehidupan kita, dan sangat ironis kalau ada umat islam yang tidak mengerti tentang hal ini,” imbuhnya sebagai motivasi kepada siswa.

Momentum ramadhan selalu disemarakkan dengan kajian-kajian yang menggugah hati, khususnya dalam semua lini kehidupan perlu diulas kembali agar dalam hidup ini ada persiapan sebelum datangnya kejadian. Adanya PIR kali ini dengan serangkaian materi yang berkaitan dengan hidup dan mati memang menjadi targetan yang di inginkan oleh kesiswaan.

Staf Wakasek Kesiswaan, Muhlis, S.Pd menyampaikan semua materi sudah disusun dalam silabus, meski mereka masih siswa tingkat menengah pertama, Dirinya berharap mereka sudah bisa merawat jenazah, bila ada keluarganya meninggal, dan besar harapan mereka sudah bisa ikut bersosial ketika ada tetangganya yang meninggal. “Sehingga dengan begitu siswa dan siswi MATSAMUTU bisa memberi manfaat bagi umat muslim,” ucap dia sambil tersenyum. (M. Ali Burhan)

Exit mobile version