PWMU.CO-Mungkin baru terjadi di SMP Muhammadiyah 10 Kec. Suko Sidoarjo (SMP M10Si) siswa yang konsisten puasa Senin-Kamis dapat penghargaan. Trofi itu diberikan kepada M. Raka Cahya F, siswa kelas 7, ketika pembagian rapor, Sabtu (9/6/2018).
Trofi itu bernama apresiasi kepada siswa teristiqomah puasa sunnah. “Apresiasi ini diberikan untuk pembelajaran sebagai motivasi terhadap anak-anak agar selalu semangat menjalankan puasa Senin- Kamis dan semangat berlomba dalam kebaikan. Selamat kepada Raka, semoga tetap istiqomah,” kata Kepala SMP M10Si Ustadz Mughir.
Dijelaskan, pada tahun pelajaran ini, kepala sekolah mengimbau guru, karyawan, dan siswa-siswi membiasakan puasa Senin-Kamis. Setiap dua hari itu, setiap wali kelas menanyakan, apakah hari ini puasa kepada satu-satu siswa. Setelah itu di-list dimasukkan tabel rekapan. Nama Raka tercatat paling istiqomah puasa sunnah itu di antara teman-temannya.
Istiqomah Raka ternyata berawal dari keluarganya. Ibunda Raka menjelaskan, orangtua di rumah biasa puasa Senin-Kamis sehingga sejak kecil Raka ikutan. ”Saya bersyukur ketika SMP Muhammadiyah 10 menganjurkan puasa Senin-Kamis. Jadi saya ajak dia mengikuti program bagus ini, agar kita semakin bertakwa ,” tuturnya.
Selain itu keluarga juga mengajak Raka shalat berjamaah di masjid. ”Kami ingin hatinya terpaut dengan masjid.,” sambungnya. ”Saya suka memberi nasihat, ibu senang kamu jadi anak pandai, tapi ibu lebih senang lagi kamu jadi anak saleh, kepandaian ini diberikan Allah karena kesalehanmu,” kata dia menambahkan.
Pernah ibundanya bertanya apa motivasi Raka berpuasa sunnah? Raka menjawab, agar jadi anak saleh yang bisa menjaga orangtua dari jilatan api neraka. ”Dia juga mengatakan, niat puasa sunnah ini untuk Allah, bukan untuk kepala sekolah, atau dapat penghargaan. Soal godaan makan dia bisa mengatasi,” katanya.
Sementara di hadapan wali murid saat pembagian rapor Kepala Sekolah Ustadz Mughir mengatakan, meskipun SMP M10Si baru berumur satu tahun, baru ada kelas 7, sudah menggoreskan prestasi dari tingkat kabupaten hingga nasional.
”Macam lomba yang diikuti mulai badminton, pidato Bahasa Arab, olimpiade sains, hingga pencak silat,” ujarnya. Mughir berharap kerja sama agar wali murid memantau pergaulan anak-anak, karena pergaulan anak sekarang semakin mengkhawatirkan.
Koordinator Diniyah Ustadz Basir melaporkan hasil hafalan Quran, hafalan hadits, praktik wudhu, dan shalat. “Alhamdulillah anak-anak hampir semua sudah bisa wudhu dan shalat dengan benar,” kata Ustadz Basir. (Mahyudin)