PWMU.CO – Ada yang berbeda dengan suasana Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Campurejo Gresik di bulan Ramadhan. Jika biasanya ramai dengan nelayan, ikan dan jual-beli ikan, di bulan Ramadhan TPI ramai oleh pedagang yang berjualan aneka takjil.
Tak mau ketinggalan siswa-siswi SMP Muhammadiyah 13 Campurejo juga turut membuka lapak di TPI itu. Sejak Rabu-Jumat (6-8/6/2018) ada lapak yang dikelola siswa SMPM 13 Campurejo.
Menurut salah satu guru Hamas School-sebutan untuk sekolah SMP Muhammadiyah, Anik Ismayanti yang sekaligus sebagai penanggungjawab kegiatan menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengajari anak-anak agar mandiri dan berikhtiar dalam mencari rizki yang halal, salah satunya dengan berdagang.
“Saya melihat anak-anak sangat antusias ketika membahas tentang kegiatan wirausaha. Oleh karenanya, kami memfasilitasi semangat dan keinginan mereka melalui program wirausaha ini,” tutur Anik.
Anik juga memaparkan bahwa program ini memang dari anak, oleh anak, dan untuk anak. “Anak didik secara langsung terlibat dalam prosesnya. Mulai dari pembagian kelompok untuk masing-masing lapak, pembuatan makanan dan minuman, pengemasan produk, sampai penjualan atau pemasaran,” jelasnya.
Mifathul Jannah, salah satu siswi Hamas School menuturkan bahwa produk yang dijual diantaranya kue basah, aneka gorengan, jajanan sempol dan beberapa jenis es.
“Modalnya sehari kira-kira 20 ribu untuk setiap jenis makanan, dan kembali sekitar 60 ribu, jadi kami untung sekitar 40 ribu,” ungkap Ana panggilan akrabnya.
Ana menambahkan bahwa seluruh keuntungan digunakan untuk modal kembali jualan, dan sisanya akan dibagikan rata ke anak-anak lain untuk berbuka bersama.
Untuk menarik pengunjung, lapak yang mulai dibuka pukul 14.30 hingga menjelang Maghrib, para siswa Hamas School juga menggelar perpustakaan jalanan di samping lapak.
“Buku yang kami pajang sekitar 50-an, mulai dari buku agama, buku anak-anak, hingga buku pelajaran,” ujar Nurkhan, guru Hamas School.
Kepala Sekolah Hamas School, Nurul Wakhidatul Ummah mengaku bangga dengan kreativitas siswanya. “Semangat anak-anak dalam berwirausaha dan mental berani menawarkan ke orang ini yang mahal. Semoga tetap terpupuk sampai dewasa nanti,” pungkasnya. (Fillah)