PWMU.CO-Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) mengadakan kajian ideologi di Gedung Dakwah Muhammadiyah Tuban, Senin (11/6/2018).
Kajian mendatangkan Sholihul Huda SHI MFilI, wakil ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur dan Agus Maimun SE MHP, ketua Fraksi PAN DPRD Jawa Timur. Acara dihadiri oleh ratusan kader muda Muhammadiyah dari Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, IMM, dan IPM.
Mengusung tema mengenai pergeseran ideologi Muhammadiyah di tengah perkembangan politik. Solihul Huda menyebutkan, masuknya orang-orang baru ke Muhammadiyah yang beda aliran bisa merongrong ideologi kader.
Kondisi itu, sambung dia, kemudian memicu PP Muhammadiyah sehingga menerbitkan surat untuk mengamankan aset-aset Muhammadiyah agar tidak dikuasai perorangan. ”Banyak kader kemudian meninggalkan Muhammadiyah karena dianggap sudah tidak moderat. Gerakan dakwahnya tidak murni lagi pada orientasi dakwah Islam,” kata Solihul Huda.
Menurut dia, penting untuk menyadarkan kembali kader-kader Muhammadiyah agar pergeseran ideologi ini tidak terus terjadi. Sebab ketika kita berbicara tentang dakwah maka kita harus siap berbicara mengenai sosial, ekonomi, kultur, dan politik.
Sementara Agus Maimun menuturkan, kader Muhammadiyah tidak boleh bersikap apolitik. Jangan menganggap politik dan Muhamamdiyah adalah dua hal yang berseberangan. “Menumbuhkan semangat berpolitik bagi AMM adalah hal wajib untuk berdakwah, politik memiliki ruang yang sangat besar untuk menentukan arah konkret dalam dakwah,” katanya.
Dia mengatakan, hanya dengan satu lembar keputusan, dakwah bisa menyasar pada seluruh masyarakat. ”Oleh karena itu, jangan menilai bahwa politik adalah kotor. Itu adalah doktrin orang kafir, yang ingin menjauhkan politik dan Islam,” terang Agus Maimun.
Kegiatan AMM Tuban Mengaji ini akan diadakan secara berkala dan berkesinambungan. ”Pada jilid 1 ini pelaksana acara adalah PDPM. Jilid 2 nanti insya Allah giliran teman AMM yang lain sebagai pelaksana dengan tema yg berbeda,” terang Edi Utomo, ketua PDPM Tuban.
Kajian yang berlangsung meriah itu, diakhiri tepat setelah adzan maghrib berkumandang. Dilanjutkan shalat maghrib berjamaah dan berbuka puasa bersama dengan menu yang dihidangkan oleh salah satu unit usaha Nasyiatul Aisyiyah Tuban. (Yusron)