PWMU.CO-Ciri warga Muhammadiyah itu gemar mencari ilmu. Maka orang Muhammadiyah dikenal cerdas dan pintar. Pernyataan tersebut disampaikan Nadjib Hamid dalam Penguatan Ideologi Guru dan Karyawan Muhammadiyah di Aula SD Muhammadiyah Manyar, Senin (11/6/2018).
Nadjib Hamid menyitir wasiat KH Ahmad Dahlan yang ditulis dalam kalimat berbahasa Arab, Annaasu kulluhum mautaa illal ulamaa. Wal ulamaau mutakhayyiruuna illal ‘aamiluuna. Wal ‘aamiluuna wajalun illal mukhlishuuna.
Artinya, manusia semuanya seperti benda mati kecuali orang berilmu. Orang berilmu akan menjadi bimbang kecuali orang yang mengamalkan ilmunya. Orang yang beramal kalau tidak ikhlas akan menghadapi ketakutan.
“Dengan ikhlas hidup ini akan menjadi ringan. Ketika kita berada di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) kalau tidak ikhlas hanya akan mendapatkan ujroh atau upah. Kalau bekerja dengan ikhlas akan mendapatkan ujroh dan ajrun atau pahala,” tutur wakil ketua PWM Jawa Timur itu.
Menurut Nadjib, sebagai guru kalau ikhlas mendidik, meskipun mengajarnya tidak seberapa bagus siswa akan punya rasa yang membekas. Yang diperoleh siswa tidak hanya materi mata pelajarannya, tetapi juga tindak tanduk guru.
Dia mengajak guru dan karyawan SDMM meneladani perjuangan KH Ahmad Dahlan. “Perjuangan KH Ahmad Dahlan sangat efektif. Usianya relatif singkat 54 tahun, dalam tempo 11 tahun mendirikan dan memimpin Muhammadiyah tapi karyanya sangat besar dan bermanfaat,” ujar Pak Nadjib, panggilan akrabnya.
“Menjadi pemimpin di level apapun merupakan kesempatan untuk mengubah sejarah. Mari kita ciptakan sejarah sebelum dilibas oleh sejarah. Tidak sekadar menambah daftar catatan riwayat hidup,” ajak mantan komisioner KPU Jatim tersebut.
Spirit perjuangan KH Ahmad Dahlan adalah perubahan dan pencerahan. Misi perubahannya seringkali mengancam orang yang suka pada status quo. Maka, ujar Nadjib, ciri orang Muhammadiyah yang lain adalah suka pada perubahan ke arah positif dengan tetap menjaga harmoni.
Tidak ada alasan untuk tidak berjuang meskipun tidak ada fasilitas. Kalau sekarang ada orang yang kerja di AUM sering mengeluh, sambung dia, sebaiknya tidak usah bekerja di Muhammadiyah. Karena kalau tidak ikhlas ilmunya tidak berkah, yang didapat juga sedikit.
Nadjib Hamid juga menjelaskan, model dakwah KH Ahmad Dahlan adalah peduli dan solutif. “Setiap ada masalah dicarikan solusinya. Gerakan Al Maun yang dilakukan saat itu menyikapi masyarakat Islam saat itu umumnya miskin dan bodoh, pendidikan rendah. Kemudian Kiai dahlan menjual perabot rumah tangga untuk membangun sekolah bagi umat Islam yang miskin. Tidak pakai menyalahkan siapa-siapa,” ucap calon DPD dari Jawa Timur. (MFA)