PWMU.CO-Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) rupanya terus gencar melakukan gerakan Filantropis. Bahkan Tim Program Pemberdayaan Mahasiswa Lazismu Umsida buat program Goes To School untuk road show ke beberapa sekolah. Kegiatan ini dilakukan, salah satu tujuannya untuk menjaring potensi remaja yang bisa direkrut untuk menjadi bagian dari gerakan filantropi.
Salah satu sekolah yang didatangi dalam program Goes To School adalah SMA Unggala di Sekardangan, Sidoarjo, Sabtu (9/06/2018). Mereka diterima dengan sangat hangat oleh civitas akademika SMA Unggala. Di hadapan mereka, mahasiswa semester 6 Fakultas Pyskologi, Wahyu Maulidinia dengan penuh semangat menyampaikan materi makna filantropi. Dini — panggilan akrab Wahyu Maulidinia — menjelaskan tentang pentingnya membangun jiwa kepedulian sosial.
“Berbagi sesama bisa kapan saja, di mana saja dengan menggunakan media sosial maupun platform yang praktis tinggal klik. Kita bisa manfaatkan apa yang ada untuk mengekpresikan kepedulian kita,” kata Dini.
Bagi Dini, gerakan filantropi ini perlu gencar dilakukan untuk menyadarkan semasa. Paling tidak, ada gerakan untuk mengenalkan arti mencintai sesama dengan berbagi. “Berbagi dengan apa yang kita miliki, atas nama kemanusian,” ucap dia.
Gerakan Filantropis Muda yang berbasis kampus ini memberikan pembekalan pelatihan dan pendampingan untuk mahasiswa. Memberikan pemahaman dan pencerahan tentang gaya hidup yang positif dan bermafaat bagi mahasiswa. Lazismu Umsida juga akan berkampanye kepada anak muda melalui kegiatan Goes to Shool, bagaimana menggunakan waktu, kesempatan, dan dana yang dimiliki guna didharmabaktikan kepada sesuatu yang berharga dan bermanfaat, jauh dari kemudharatan dan kesia-siaan.
Kegiatan di SMA Unggala di Sekardangan, Sidoarjo dikemas dalam kajian ramadhan berbagi.
Kajian Remaja dan Edukasi Filantropi dimulai pukul 16.00 Wib. Selain materi kajian remaja, diselingi beberapa games dan diskusi, juga ada pembagian doorprice untuk para pemenang games.
Reti, salah satu siswi kelas 3 jurusan IPA SMA Unggla mengakui bahwa kegiatan Lazismu ini sangat menarik dan sangat bermanfaat di era milenial ini. “Banyak sekali remaja yang perlu pembinaan untuk melakukan kegiatan positif seperti dilakukan oleh Lazismu Umsida. Berbagi kepedulian sesama dengan berbagi dan menolong sesama dengan memanfaatkan handphone yang dimiliki hampir setiap siswa,” kata Reti.
Kegiatan terakhir ditutup dengan buka bersama dan sholat magrib berjamaah bersama dan penyerarahn piagam dari Lazismu umsida yang diterima oleh Kepala Sekolah, Drs. Abdul Su’ud. (Yekti Pitoyo)