PWMU.CO – Salah seorang anggota tim penyusun buku Sejarah Muhammadiyah Jawa Timur “Menembus Benteng Tradisi”, Dra Lilik Zulaicha MHum, pagi tadi berpulang ke haribaan Allah SWT. Menurut Agus Sarwanto, isterinya mengembuskan nafas terakhir pada Senin (9/5), dini hari pukul 00.25, di RS Husada Utama Surabaya.
Agus mengatakan, semula istrinya diketahui gagal ginjal. “Setelah diobati, ternyata malah alergi dengan obatnya,” ujar Agus. Sebagai suami, ia pun pasrah kepada Allah, semoga kesalahan almarhumah dimaafkan, dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
(baca juga: HM Sobirin, Tokoh Muhammadiyah dan Mantan Kakanwil Kemenag Itu, Berpulang)
Jenazah dimakamkan di Pemakaman Umum Perumahan Rewwin Waru, Sidoarjo. “Insyaallah, berangkat dari rumah duka, Jl Waru Indah Raya, Waru Regency kav. 12 Rewwin, pukul 09.30 Wib,” Agus menambahkan.
Tentu, kepergian Lilik meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi Agus dan anak tunggalnya, Sri Alam Akbar. Di mata keluarga, perempuan kelahiran Ponorogo, 2 Oktober 1955, itu bukan sekedar ingin berusaha menjadi isteri shalihah, tapi senantiasa mendampingi suami untuk mewujudkan obsesinya sebagai aktivis di beberapa organisasi Islam, khususnya Muhammadiyah.
Semasa hidupnya, almarhumah aktif mengembangkan dunia pendidikan Islam. Bahkan kini sedang menyelesaikan Disertasi S3 di Universitas Pajajaran Bandung. “Tapi belum rampung menggapai cita-citanya, ternyata sudah dipanggil untuk menghadap-Nya lebih dulu,” jelas Agus, pasrah. Sementara anaknya, Sri Alam Akbar, baru lulus dari Fakultas Seni Rupa dan Design ITB tahun 2015.
Sehari-hari, mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) dan HMI itu adalah Dosen Fakultas Adab UIN Sunan Ampel Surabaya. Ia juga pernah menjadi anggota Majelis Tabligh PWM Jatim periode 2000-2005. (nadjib hamid)