PWMU.CO-Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kediri benar-benar serius dan all out dalam mendukung pencalonan Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid. Paling tidak itu terlihat dalam aksi mereka menggelar deklarasi pengukuhan tim pemenangan Nadjib Hamid for DPD RI di lantai dua gedung dakwah Muhammadiyah, Jln Seruji Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri, Rabu (13/06/2018).
Kegiatan deklarasi ini bukan hanya dihadiri jajaran pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah, tetapi politisi senior era Orde Baru Masrur Javas juga tampak ikut datang memberikan support. Hadir juga Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dan organisasi otonom kabupaten, serta tidak ketinggalan Ketua PAN Kabupaten Kediri, Arifin tafsir juga ikut hadir di kegiatan tersebut.
Sekretaris Tim Sukses Nadjib Hamid, Nugroho Hadikusumo mengawali seremonialnya dengan mengajak ratusan aktivis yang memadati gedung memekikkan kalimat takbir seraya berdiri sambil mengacungkan dan mengepalkan tangan ke atas.
“Kalau saya ucapkan Nadjib Hamid , tolong dijawab Allah Akbar,” pinta Nugroho Hadikusumo serius dan langsung diamini hadirin.
Tak pelak, spontan suara Allah Akbar menggema dalam gedung hingga berkali-kali. Demikian suasana pembaiatan sumpah setia demi suksesnya kemenangan Nadjib Hamid. Bisa digambarkan suasana deklarasi di gedung itu tampak gemuruh oleh gema suara takbir, seakan memompa semangat juang para mujahid Muhammadiyah untuk mengantarkan sang wakil ketua pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Timur sebagai senator berkemajuan.
Para aktivis yang diambil sumpah setianya sebagai Tim Sukses sekaligus dinilai sebagai ujian loyalitasnya. “Adakah di antara aktivis ini yang hari ini mengatakan samikna wa atokna (kami mendengar dan taat), Apakah besok tanggal 21 April 2019 faktanya mengatakan samikna wa asoina (kami mendengar dan saya mengabaikan),” tegas Nugroho.
Saudara-saudariku, lanjut dia, di Kabupaten Kediri terdapat link 2521 TPS, terdapat 1.188.000 jumlah suara pemilih terdiri dari 594.000 suara laki-laki dan 591 ribu suara pemilih perempuan. “Atinya apa? kalaulah ini kita kelola dengan manajemen baik dengan usaha maksimal maka seperti diharapkan Ketua PWM Jatim Kiai Saad Ibrahim agar mampu menghidupkan sel-sel mati Muhammadiyah akan menjadi kenyataan,” tutur dia.
Kalau dulu, lanjut dia, ada ranting-ranting Muhammadiyah yang mati, ada yang keluar dari keanggotaan Muhammadiyah maka dengan memasang potret Nadjib Hamid sebagai anggota DPD RI semoga mampu membangkitkan gairah berjuang berjihad secara konstitusional melalui Muhammadiyah. Pihaknya memenangkan jihad konstitusi di Mahkamah Konstitusi tapi faktanya hingga detik ini undang-undang tentang pengelolaan sumber daya air tidak segera dibentuk dan usut punya usut ternyata yang wajib merancang wajib mengelola adalah DPD-RI sedang DPD-RI yang ada saat ini keanggotaannya bukan dikendalikan oleh pimpinan pusat Muhammadiyah. Maka, lanjut dia, momentum memenangkan Nadjib Hamid dinilai sebagai jihad yang luar biasa setelah tahun 1955 bersama Masyumi.
“Mari kita buktikan bahwa warga Muhammadiyah adalah warga pemenang bukan warga pecundang kita adalah jago bukan ayam sayur oleh karena itu kapan lagi kalau bukan tahun 2019 kita menangkan kita berjihad untuk melenggang di Senayan sebagai aktor berkemajuan tentu memohon perlindungan dari Allah subhanahu wa ta’ala,” ajak dia.
Sementara itu, Ketua Panitia Deklarasi Drs Mustain Syafi’i mengatakan di malam ke-29 bulan puasa ini mari berdoa semoga Allah merontokkan butir-butir lailatul qadar, salah satunya mengabulkan doa orang-orang yang sedang berpuasa. “Kali ini kita memohon agar Jawa Timur dinobatkan oleh Allah, salah satunya Nadjib Hamid sebagai anggota DPD RI,” tutur dia.
Di tempat yang sama, Ketua PDM Kabupaten Kediri Ahmad Fanani Sumali menambahkan detik ini sesungguhnya kita sedang mengetuk pintu langit memohon kepada Allah agar memuluskan meloloskan saudara Nadjib Hamid sebagai utusan resmi dari Muhammadiyah untuk duduk di DPD RI. Semua unsur dan elemen unsur pembantu pimpinan di Muhammadiyah tidak boleh tidak mendukung dan hukumnya fardhu ain.
Lain halnya dengan calon DPD RI Nadjib Hamid. Dia menegaskan langsung agar yang menjadi ketua tim pemenangan di amal usaha Muhammadiyah adalah para kepala para direktur amal usaha Muhammadiyah (AUM). “Alasannya sederhana, karena yang memegang peranan, yang memegang perintah, yang memegang anggaran adalah para pimpinan AUM tersebut.” tegas Najib Hamid disambut tepuk tangan meriah (Dahlansae Pare)