PWMU.CO – Bagi warga Betawi, Lebaran seakan kurang lengkap tanpa tape uli sebagai salah satu jajanan suguhan. Termasuk bagi warga di Tambun, Bekasi yang penduduk aslinya suku Betawi.
Ditemui PWMU.CO, May, salah satu warga Tambun Bekasi mengaku tiap tahun selalu membuat tape uli sebagai salah satu jajanan yang harus ada kala Idul Fitri di kampungnya.
“Saya mah tiap tahun selalu bikin tape uli. Ya ini mah ciri khas orang Betawi, udah adatnya kalau lebaran,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Sabtu (16/6/18).
Untuk membuat tape uli ini, lanjutnya, membutuhkan waktu sekitar tiga hari. “Kalau uli membuatnya butuh waktu sehari semalam, tapi kalau tapenya butuh waktu tiga hari. Semua bahan dasarnya dari beras ketan yang kualitasnya bagus, supaya tidak keras,” jelasnya.
May mengatakan, tiga hari sebelum malam takbiran, ia dan keluarganya mulai membuat tape. “Kita rendam dulu beras ketan hitam dan beras ketan putih selama semalam. Lalu dikukus sampe matang dan diaronin (disiram air). Kemudian dikukus lagi sampe matang (15 menit) dan ditaruh di tampah untuk diademin. Udah adem, dikasih ragi merata, lalu dimasukin ke panci dan ditutup daun pisang atasnya. Setelah itu, panci ditutup rapat sampai tiga malam. Tutup pancinya diberi kain serbet biar rapet,” jelasnya bersemangat.
Sementara itu untuk membuat uli, May memulainya sehari sebelum malam takbiran. “Untuk membuat uli, beras ketan putih kita cuci bersih dan direndam semalaman. Baru deh dikukus sampai matang, lalu dicampur parutan kelapa setengah tua. Setelah itu dikukus lagi sampe matang. Lalu ditumbuk sampe halus dan dibungkus daun pisang,” tambahnya.
Terakhir May menyampaikan, bagi warga Betawi, uli dan tapenya ini merupakan satu kesatuan jajanan yang disandingkan saat Lebaran. “Resep tape uli ini saya dapat dari nenek dan ibu saya, sudah turun temurun. Jadi kalau mau mencicipi tape uli, datang dah ke kampung kita pas Lebaran,” pungkasnya. (Vita)