PWMU.CO – Sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan merupakan hari yang ditunggu-tunggu para pemburu lailatul qodar. Bagi masjid An-Nur Muhammadiyah Sidoarjo, inilah waktu untuk memberikan pelayanan ekstra bagi para jamaah.
“Akhir Ramadhan ini kami siapkan sahur bagi para jamaah yang iktikaf di Masjid An-Nur. Setiap malam tidak kurang dari 150 sampai 175 orang yang daftar sahur di Masjid An-Nur,” kata takmir masjid Nur Chasan Bashri.
“Kami memang sengaja meminta jamaah yang iktikaf di Masjid An-Nur sekaligus hendak sahur untuk mendaftar. Supaya memudahkan pemesanan pada catering. Selain itu kami takut berlebihan yang bisa mubadzir, karena tidak termakan,” tambah pria yang akrab dipanggil Abi Hasan.
Sebenarnya para jamaah yang iktikaf di masjid An-Nur jumlahnya lebih banyak. Namun yang rumahnya tidak terlalu jauh dari Masjid An-Nur rata-rata memilih pulang untuk sahur bersama keluarga.
“Biasanya kami lebihkan 10 sampai 20 porsi khusus bagi mereka yang tidak mendaftar. Kadang ada jamaah yang tidak daftar, tapi ingin merasakan sahur di An-Nur, ya tetap kami bisa layani,” papar Riana Wulaningrum dari sie konsumsi.
Para jamaah yang hendak iktikaf di Masjid An-Nur mulai berdatangan pukul 11. Mereka kemudian melakukan aktivitas pribadi, seperti sholat, ngaji, dan dzikir hingga pukul 03.30. Mereka datang bersama keluarga, atau teman. Dari usia sepuh sampai balita semua mendekatkan diri kepada Allah.
“Biasanya kalau malam ganjil yang hadir lebih banyak. Jadi kami siapkan lebih banyak dari biasanya,” tambah guru BK smamda ini.
Jamaah iktikaf mukim juga ada. Untuk buka dan sahur mereka pun disiapkan oleh Masjid An-Nur. “hari-hari sebelumnya masih ada pekerja proyek dengan segala kebisingan yang ditimbulkan. Hari ini (13/6) semua pekerja sudah libur sejak tiga hari lalu. Kami bisa tenang siapkan buka dan sahur untuk jamaah tanpa khawatir kena debu,” ungkap perempuan yang akrab dipanggil Bunda Ria.
Menu yang disajikan beragam. Mulai rawon, sop merah, asem-asem, bakso, dan soto. Untuk sahur selalu disiapkan yang berkuah. Minumnya juga macam-macam, ada teh, kopi, sinom, dan air mineral. Jamaah bebas membuat minuman sendiri sesuai kesukaan masing-masing.
“Kami siapkan air panas, kopi, teh, dan gula. Juga ada kurma untuk cuci mulut. Semoga dipertemukan dengan Ramadhan tahun depan, agar Masjid An-Nur bisa memberikan pelayanan lebih baik. Tahun ini anggaran yang digunakan sebesar Rp 270 juta. Semua untuk jamaah,” pungkasnya. (R6)