PWMU.CO – Lebaran menjadi momen yang berkesan bagi setiap muslim. Begitu juga dengan salah satu alumnus Perguruan Muhammadiyah Bekasi ini. Pasalnya, momen tersebut mengingatkan pada perjuangan dan perkembangan Muhammadiyah di Bekasi.
Dian Berkah, alumnus SMA Muhammadiyah 9 Bekasi tahun 2002 berkesempatan menjadi khatib shalat Idul Fitri 1439 H yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bekasi di halaman Perguruan Muhammadiyah Bekasi, Jumat (15/6/18).
Ditemui usai Shalat Ied yang berlokasi di jalan Ki Mangunsarkoro nomor 45 Mekarsari Bekasi ini, Dian mengungkapkan bahwa PDM Bekasi ini bisa dibilang unik.
“Secara administratif, PDM Bekasi termasuk kabupaten/kota dari Propinsi Jawa Barat. Namun sejak awal berdiri, PDM Bekasi pernah menjadi salah satu daerah di bawah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta,” ujar Dian.
Hal tersebut, lanjutnya, karena untuk gerakan dakwah lebih dekat dengan PWM DKI Jakarta. “Tapi pada tahun 2005, PDM Bekasi kembali di bawah naungan PWM Jawa Barat,” tambahnya.
Menurut Dian, Perguruan Muhammadiyah Bekasi ini menjadi salah satu pusat dan cikal bakal perkembangan Muhammadiyah di Bekasi. “Ini satu-satunya komplek perguruan Muhammadiyah di Bekasi. Karena itu, dari perguruan ini diharapkan bisa melahirkan kader-kader penerus perjuangan Muhammadiyah, khususnya di Bekasi,” harap dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya tersebut.
Selain bisa mengenang perjuangan Muhammadiyah Bekasi, usai shalat, Dian yang saat ini sebagai anggota Majelis Tarjih PWM Jawa Timur tersebut bertemu dengan gurunya semasa SMA. Beliau adalah guru Kemuhammadiyahan, Dra Eldawati yang saat ini menjadi Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Aisyiyah.
Selain itu, Dian juga bertemu dengan tokoh PDM Bekasi Ustadz Karjaya, dan Pembina Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Bekasi Bapak Aripin.
Kepada PWMU.CO, Dian bersyukur telah menjadi bagian dari keluarga besar SMA Muhammadiyah 9 Bekasi. “Di sekolah ini saya mengenal Muhammadiyah,” tuturnya.
Dian juga mengaku berkat bimbingan guru-guru di SMA dirinya bisa seperti sekarang ini. “Alhamdulillah berkat bimbingan guru-guru di sekolah ini, saya bisa lolos beasiswa Pendidikan Ulama Tarjih Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun 2003, hingga sekarang melanjutkan ke Program Doktor di Universitas Airlangga Surabaya,” pungkas dosen yang juga sebagai Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) Perwakilan Jawa Timur tersebut. (Vita)