PWMU.CO-Satu per satu tamu memadati rumah Haji Muhammad Farid Ma’ruf (72) Jl. Arjuno Pare, Kediri, Selasa (19/6/2018). Begitu bertemu mereka langsung berjabat tangan erat dan berpelukan rapat seakan tak pernah ingin dilepaskan. Air mata haru mengembang di pelupuk mata lantas menetes di pipi. Isak tangis kerinduan pun memecah pagi.
Hari itu, dalam nuansa Idul Fitri, Haji Farid bertemu dan berkumpul kembali dengan anak-anak asuhnya yang selama 40 tahun tidak bertemu selepas mereka berumah tangga. Betapa bahagia tak terkirakan hati orang tua itu melihat anak-anak panti yang dulu hidup bersamanya tumbuh dewasa dengan keluarga, anak-anak, dan cucunya.
Mantan anak-anak penghuni Panti Asuhan Muhammadiyah Pare (Payamure) itu sudah hidup menyebar di banyak kota. Asal kota mereka dapat dibaca dari plat mobil yang mereka bawa diparkir di halaman belakang SMP Muhammadiyah 1 Pare yang terletak di depan rumah Haji Farid. Ada yang datang dari Banyuwangi, Blitar, Surabaya, Nganjuk, Trenggalek dan Kediri .
Mereka membawa dua-empat anak beserta cucu sehingga suasana kian ramai dan meriah menikmati ketupat Lebaran dan opor ayam masakan Ibu Sismiarsi Ma’ruf atau akrab dipanggil Bu Faried. Pertama hadir Suparlan yang masih kerasan hidup di Pare. Dia membawa empat anak, istri dan dua cucu. Disusul Fardal yang sekarang menjadi kepala SDN di Kota Blitar.
Menyusul kemudian Iksan Subaji dari Kota Banyuwangi hadir bersama tiga putri dan istrinya. Lantas Muhammad Yasin, Sri Hartinah, Imam Sodaqi, Seger Safari Putro, Muhammad Jamhuri, dan seterusnya. Dari ratusan alumni panti yang sekarang hidup tersebar dari Aceh hingga Papua yang hadir dalam acara itu 97 orang.
Saat Haji Muhammad Farid Ma’ruf memberikan sambutan, begitu usai mengucapkan salam tampaknya tidak kuasa lagi menahan air matanya berlinangan membasahi pipinya yang keriput. Perasaan haru menggejolak dari dadanya.
Dia bicara sebentar dengan mengutip hadits Riwayat Muslim dan Abu Dawud. ”Silaturahim adalah kunci terbukanya rahmat Allah subhanahu wa ta’ala. Tersambungnya silaturahim adalah bukti ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik, dilapangkan rezeki, dimudahkan usaha dan mendapat ridhonya,” kata Haji Farid.
”Anak-anakku, silaturahim itu menyambungkan hati walau secara fisik kita dipisahkan oleh letak geografis. Namun sejatinya hati kita saling bertautan. Jadilah orang seperti tertulis dalam surat Al Furqon ayat 74 jadilah qurrota’ayun, penyejuk hati,” tutur sesepuh Tapak Suci Kabupaten Kediri ini.
Dia berpesan kepada alumni panti, jadilah imam bagi orang-orang yang bertakwa. Pendiri panti almarhum Haji Basuki Nitirogo berharap agar para alumni Payamure bisa menjadi muadzin atau imam di mushala dan masjid di tempat tinggal masing-masing.
Imam Sodaqi mewakili para alumni mengatakan, pertemuan di Lebaran ini berkesan mendalam. ”Tampaknya kita dipertemukan setelah 40 tahun tidak bertemu. Rasanya seperti membangkitkan kenangan lama. Ketika kita menggembala kambing, mencari rumput, di saat saudara Warisun memelihara ayam petelur, atau saat Jamhuri meminta sumbangan untuk Lebaran, suasana itu seakan hidup kembali sekarang,” papar dia menceritakan kisah sekitar tahun 1980-an.
Imam Sodaqi yang pegawai negeri Nganjuk ini meminta semua saudaranya se-panti itu bersyukur mampu hidup mandiri seperti juga anak-anak lainnya yang tinggal bersama orangtuanya. ”Ini berkat gemblengan pendidikan di panti,” tuturnya.
Ihsan Subaji yang kini tinggal di Banyuwangi menyarankan, melihat kondisi kesehatan Haji Farid dan istrinya sudah sepantasnya memberi perhatian dengan bergantian berkunjung ke rumahnya. ”Lebih baik lagi jika memberi tunjangan di hari tuanya beliau ini,” katanya.
Usulan itu didukung Jamhuri. Dia sepakat semua alumni panti menyisihkan rezeki untuk ditasyarufkan kepada Haji Farid. Sebab dulu mereka diperhatikan, sekarang mereka ganti memperhatikan masa tua pengasuhnya dulu.
Acara diakhiri dengan doa oleh Ustad Warisun. Sebelum berdoa Warisun berharap agar para alumni bisa merajut tali persaudaraan sesama alumni panti dan bersinergi dalam segala kegiatan. Komunikasi bisa bergabung dengan grup WhatsApp alumni. (Dahlansae)