PWMU.CO – Seorang Mukmin yang rajin membaca Al quran seperti buah Al atrujah, buah yang aromanya wangi dan rasanya enak. Karena seorang mukmin itu jiwanya bagus, qalbunya juga baik, bisa memberikan kebaikan kepada orang lain. Demikian disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kenjeran Widadi Isnaini MA beberapa saat lalu, (13/6).
Widadi Isnaini, menyampaikan, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari bahwa “Khairukum man ta’allamal Quran wa ‘allamahu”, sebaik-baik dari kalian adalah orang yang belajar al-Quran dan mengajarkannya. “Maka bagi yang belum bisa membaca al-Quran mari terus belajar membaca al-Quran sehingga bisa membaca meskipun belum fasih betul dalam pengucapannya.”
“Perumpamaan seorang mukmin yang rajin membaca al-Quran adalah seperti buah Al Atrujah, aromanya wangi dan rasanya enak. Sementara perumpaan seorang mukmin yang tidak membaca al-Quran seperti buah kurma, tidak ada aromanya namun rasanya manis,” papar Takmir Masjid Al Furqan ini.
Menurutnya, sebagai orang beriman yang bisa dan rajin membaca al-Quran dibulan Ramadhan maka diluar Ramadhan jangan sampai lepas lagi, harus tetap konsisten. “Konsisten dan seimbang antara shalat dan zakat, antara shalat dan shadaqah, antara shalat dan infaq sebagaimana al-Quran mengatakan “wa aqiimus shalaata wa aatuz zakaata,” ujarnya dalam acara di di Masjid Al Furqan Jl Platuk Donomulyo VI/9 Kenjeran Surabaya.
Dalam al-Quran surat an-Nahl ayat 92 katanya, janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal kuat, menjadi cerai berai kembali. “Jadi kata Allah, jangan seperti wanita-wanita yang sudah dirancang sedemikian rupa, mengeluarkan tenaga, fikiran untuk merancang menjadi bagus, tetapi setelah diuraikan, dilepas lagi. Sama juga ketika Ramadhan, ngajinya kettu, shalatnya kettu, shalat sunnahnya kettu, setelah Ramadhan lepas dan hilang semua.” tambahnya.
Masih kata Widadi, kalau orang beriman yang rajin membaca al-Quran seperti buah Al atrujah, maka seorang munafiq yang rajin membaca al-Quran seperti buah Raihanah, aromanya wangi namun rasanya pahit. “Maka Nabi mengumpamakan orang seperti itu seperti buah Raihanah yang harum aromanya, kerena rajin membaca al-Quran namun buah itu pahit rasanya.”
“Adapun orang munafiq yang tidak rajin membaca al-Quran, maka seperti buah Hanzhalah, rasanya pahit dan tidak memiliki aroma wangi. Karena memang dia tidak bisa membaca al-Quran, dzat dan jiwanya jelek dan jahat,” ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, berusahalah agar menjadi orang mukmin yang rajin membaca al-Quran dengan sebenar-sebenar bacaan. Agar bisa seperti buah Al atrujah, yang aromanya wangi dan rasanya pun enak. (habibie/herda)