PWMU.CO-Sebentar lagi bakal berdiri Universitas Muhammadiyah Malaysia. Pendirian perguruan tinggi ini diperjuangkan oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia.
Informasi itu disampaikan oleh Ketua PCIM Dr Sonny Zulhuda saat berceramah halal bihalal di Desa Solokuro, Senin (25/6/2018). Acara ini diselenggarakan oleh Himpunan Pekerja Muhammadiyah Malaysia Solokuro (HPMMS).
”Kami meminta doa sebab PCIM diamanati oleh PP Muhammadiyah untuk mengurus surat izin semoga kami dimudahkan agar mimpi mendirikan Universitas Muhammadiyah di Malaysia bisa terwujud,” tutur Sonny. Namun dia belum merinci lebih dalam di kota mana universitas itu akan dibangun dan jurusan apa saja yang dibuka.
Pria kelahiran Jakarta ini menjelaskan, fungsi PCIM di antaranya sebagai perwakilan Muhammadiyah di luar negeri untuk memberikan informasi kepada semua warga negara setempat tentang dakwah persyarikatan ini.
”Saat ini Muhammadiyah sudah memiliki 23 PCIM sedunia, kita patut bangga mereka semua keluarga kita meskipun gak bisa Bahasa Jawa, meskipun tidak pernah makan jumbret,” ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Jumbret adalah jajanan dibuat dari adonan tepung beras, santan, dan gula kemudian dibungkus daun lontar/siwalan yang dibentuk mirip terompet.
Acara halal bihalal ini dihadiri oleh Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid, PDM Lamongan, Camat Solokuro, Kapolsek Solokuro, PCM Solokuro, Ortom tingkat cabang, juga dihadiri anggota DPRD Lamongan Ali Mahfudz SH SE dan Drs Husnul Aqib MM. Ditambah penampilan Dinar Voice suasana makin meriah.
Ratusan warga Muhammadiyah Solokuro dan daerah sekitar seperti Wotan, Payaman, Bulubrangsi, Godog dan Sumuran turut andil menyukseskan acara yang telah digagas setahun lalu oleh enam desa dipelopori oleh Wotan.
Mengawali ceramahnya Sonny mengucapkan ribuan terima kasih kepada camat dan Kapolsek. ”Ini menandakan Muhammadiyah tidak pernah lekang, tidak pernah pupus ikut mewujudkan nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan. Hal ini terbukti dimana-mana ada kegiatan Muhammadiyah selalu didukung ole para umaro,” tuturnya.
Dia menjelaskan, struktur Muhammadiyah mulai dari tingkat ranting, cabang, daerah, wilayah, sampai pusat semua ikut andil. ”Komponen sekecil apa pun tidak bisa kita sepelekan karena ada satu komponen saja yang lemah itu bisa melemahkan persyarikatan. Itulah yang diajarkan oleh pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan. Tanpa ruhul jihad dan ruhul ikhlas organisasi ini tidak akan bisa berjalan seperti yang kita lihat saat ini,” tambahnya.
Di tengah ceramah Sonny lantas berpantun sebagaimana adat orang Melayu.
Pagi tadi naik jaran, berpegang tangan keliling desa
Izinkan kami dari negara jiran, mengucap salam untuk semua
Jaran jinggo cantik berpelana, naiklah ananda berdua-dua
Walau jauh badan berkelana, kampung halaman dikenang jua
Di penghujung acara Nadjib Hamid diberi kesempatan memberikan sambutan. Nadjib menyinggung soal pengalaman pencalonan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang diusung oleh PWM Jatim dua kali gagal. Tahun 2004 Nidlom Hidayatullah (Wakil Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jatim) gagal. Lalu tahun 2009 tampil Tamhid Masyhudi (PWM Jatim) juga gagal.
”Pemilu 2014 kapok. Tidak ada yang mau. Di tahun 2019 saya diamanati untuk menjadi DPD RI utusan Muhammadiyah Jawa Timur,” papar Nadjib.
Kemudian dia menegaskan, untuk lolos menjadi DPD diperlukan 2 juta suara. ”Nah dari mana suara sebanyak itu? Tentu dari bapak-ibu semua masyarakat Jawa Timur. Bapak-ibu siap memenangkan?” tanya Nadjib.
”Siaaaap,” jawab hadirin. Maka ditunggu komitmen dukungan suara untuk memenangkan Nadjib Hamid untuk calon anggota DPD di Pemilu 2019. (Raden Syahid)