PWMU.CO-Di antara kewajiban kita sebagai seorang muslim adalah mengucapkan salam. Karena ucapan salam memiliki makna yang sangat luar biasa, baik dari sisi agama, keluarga maupun sosial.
Hal ini disampaikan Ketua LDK (lembaga Dakwah Khusus) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Ustadz Muhammad Arifin di hadapan para jamaah istighosah dan halal bihalal Muslimat di Tambak Asri Surabaya, Jumat (29/6/2018).
Menurut dia, ini selaras dengan yang diajarkan Rasulullah saw, demi Allah tidak akan masuk surga hingga kalian beriman dan tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kuberitahukan sesuatu yang jika kalian lakukan akan menumbuhkan rasa cinta di antara kalian? Sebarkan salam di antara kalian. (HR Muslim)
Acara halal bihalal yang dihadiri ratusan jamaah istighosah Muslimat diawali dengan sambutan dari dr Laila Zuhratul Mar’a, kepala Divisi Pembina PSK dan HIV-AIDS LDK PWM Jatim. Dalam sambutannya, dia menyampaikan, pentingnya menjaga kesehatan agar kita terhindar dari penyakit yang diakibatkan perilaku yang tidak sehat.
Wakil Ketua LDK PWM M. Arif’an yang juga sekretaris PDM Surabaya menyatakan, jika ada keluarganya merasa kesulitan dalam menyelesaikan pendidikan atau kesehatan insya Allah kami siap membantu dengan sepenuh hati.
Ustadz Muhammad Arifin dalam ceramahnya selain mengajak kepada para jamaah untuk selalu membiasakan menebarkan salam kepada sesama muslim juga mengingatkan agar kita sebagai seorang muslim selalu menjaga ukhwah Islamiyah.
”Seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lain saling menguatkan,” katanya mengutip hadi ts Bukhari dan Muslim.
Hak antara sesama musim lainnya adalah untuk tidak saling mendengki, memendam perasaan dendam atau berprasangka buruk. Sesama muslim, sambungnya, juga harus selalu mengharapkan segala sesuatu yang baik bagi sesama muslim lainnya seperti yang diharapkan untuk diri sendiri.
Dijelaskan, Rasulullah swa bersabda, barang siapa melepaskan seorang Muslim suatu kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah akan melepaskannya suatu kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari kiamat.
Barang siapa yang meringankan suatu kesempitan seorang, niscaya Allah akan meringankan kesempitannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutup (keaiban) seorang Muslim, niscaya Allah akan menutup (keaiban)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa bersedia untuk membantu hambaNya, selama hamba itu senantiasa bersedia untuk membantu saudaranya. (Mar)