PWMU.CO-Tiga sekolah Muhammadiyah Gresik selatan berkolaborasi mengadakan Seminar Parenting and Upgrading Teacher di masjid SD Muhammadiyah 1 Driyorejo, Sabtu (7/7/2018). Seminar bertema Meningkatkan Kecerdasan dan Membangun Karakter Anak.
Tiga sekolah itu SD Muhammadiyah 1 Wringinanom, SD Muhammadiyah 1 Menganti, dan SD Muhammadiyah 1 Driyorejo. Acara dimulai pukul 07.30 dengan berbahasa Inggris sepenuhnya oleh MC.
Materi Quantum Teaching dan Character Building disampaikan oleh trainer Khoirun Nasikh MHi. Acara dikemas dengan berbagai edutainment games sehingga tidak membosankan dan membuat peserta lebih aktif. Di antaranya ice breaking, bernyanyi sambil menggerak-gerakkan anggota tubuh dan kegiatan membuat iklan sebuah produk secara berkelompok berhadiah buku motivasi.
Esensi dari kegiatan edutainment tersebut adalah untuk memberikan opsi mengajar yang mudah diterima anak. Agar anak memahami makna pelajaran. ”Mengetahui materi itu ada relevansi dengan kegiatan sehari-hari anak sehingga ada yang namanya proses belajar dan tidak hanya sekadar hafalan saja,” katanya.
Lebih mengutamakan memberikan contoh dan praktik. Guru diminta memahami dunia siswa yang masih usia bermain dengan pendekatan yang sesuai.
Khoirun Nasikh menyarankan tidak memakai kalimat negatif menjadi kata-kata positif. Contoh jika ada anak sering terlambat, guru tidak perlu marah-marah dan berkata kasar dengan hardikan. ”Kamu ini selalu saja terlambat!”.
Tapi susunlah kalimat lebih positif, misalnya, ”Saya senang hari ini kamu masuk kelas pukul tujuh. Besok saya akan menunggu kamu datang lebih awal. Pukul tujuh kurang sepuluh menit, ya.” Dia menegaskan, tugas guru bukanlah menghakimi tetapi memberikan yang terbaik.
Contoh lain jika di rumah anak berniat membantu pekerjaan orangtua tapi orangtua melarang karena hanya mindo gaweni atau membuat bekerja dua kali. Cara mengatakannya, “”Baik, kamu boleh membantu tapi hanya dua piring saja ya, setelah itu belajar lagi.”
Kalimat itu membuat lega hati anak daripada langsung melarang. ”Jangan dilarang anak yang ingin membantu orang tuanya karena bisa jadi suatu saat jika dia ingin membantu orang tuanya kemudian dia teringat pasti dilarang,” katanya.
Jadi orang tua harus memahami standar kerja anak dan orang dewasa berbeda. Anak jangan dipaksa memkai standar orangtua.
Kepala SD Muhammadiyah 1 Driyorejo Teguh Abdillah SPd dalam sambutannya mengatakan, tahun ajaran 2018-2019, sekolah yang baru berdiri setahun ini membuka program baru yaitu ECP (English Class Program).
”Saya tegaskan lagi SD Muhammadiyah 1 Driyorejo akan membuka program kelas berbahasa Inggris atau ECP,” ujar Teguh disambut tepuk tangan meriah peserta sebanyak 47 orang.
Sambutan berikutnya Kholiq Idris SPd, kepala SDM Wringinanom dan Assidik Wibowo ST, kepala SDM 1 Menganti. (Kiki Cahya Muslimah)