PWMU.CO – Penerapan Kurikulum 2013 harus dilakukan dengan persiapan yang matang. Mulai dari perencanaan pembelajaran hingga evaluasi.
Sadar akan hal tersebut, SD Muhammadiyah Benjeng Gresik menyelenggarakan Pembinaan Kurikulum 2013 dan Higher Order Thinking Skill (HOTS) sebagai persiapan menyambut tahun pelajaran 2018/2019, Selasa (10/7/2018).
Tim Kurikulum 2013 (K13) SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik berkesempatan berbagi pengalaman terkait implementasi K13 dan HOTS. “Implementasi K13 ini menekankan pentingnya peserta didik berpikir HOTS,” ujar Koordinator Kurikulum Rudi Purnawan MPd.
Model pembelajaran yang harus dibangun, lanjut Rudi, adalah model pembelajaran yang mencari tahu, pandai merumuskan masalah, menganalisis, mencari solusi, kreatif, dan kontemplatif. “Jadi, tahu apa, tahu mengapa, dan tahu bagaimana menjadi siklus belajar dalam menumbuhkan kemampuan berpikir HOTS,” jelasnya.
Selanjutnya, Rudi menjelaskan persiapan, pembelajaran, dan evaluasi pada implementasi K13. “Hal mendasar yang perlu diperhatikan adalah pemetaan Kompetensi Dasar, penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal, dan penentuan rentang predikat. Ini cukup membingungkan bagi sekolah yang mengawali menerapkan K13,” ungkapnya.
Koordinator Kurikulum SD Muhammadiyah Balongpanggang Muhib SPd mengatakan, mendapat banyak tambahan informasi tentang perkembangan pelaksanaan K13. “Dulu sekolah kami pernah melaksanakan K13 di awal tahun 2013, namun hanya berjalan satu semester,” ujarnya.
Muhib mengaku, saat itu pihaknya mengalami kendala dalam penilaian. “Kami memang belum begitu memahami proses pengolahan nilai K13 saat itu. Jadi, hanya berjalan satu semester,” ungkapnya.
Saat ini, Muhib lebih percaya diri menghadapi tahun ajaran baru 2018/2019 setelah pemantapan K13. “Insya Allah tim kami siap mengimplementasikan K13 untuk tahun pelajaran ini. Bismillah,” harapnya. (Vita)