PWMU.CO – Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Sidayu menggelar Musyawarah Cabang Ke-5, di SD Muhammadiyah Sidayu, Gresik, Ahad (15/7/18). Kegiatan tersebut berbarengan dengan Musycab Ke-3 Kwartir Cabang Hizbul Wathan (HW) Sidayu.
Musycab yang dihadiri Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sidayu, serta Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Gresik (PCDNA) Gresik itu secara resmi dibuka oleh Ketua PCM Sidayu Mulaziz.
Kegiatan ditandai dengan penyematan tanda peserta musyawarah kepada peserta dari HW dan Nasyiah—sebutan akrab Nasyiatul Aisyiyah.
Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Sidayu Nur Fadhilah berpesan agar musyawarah ini dapat memilih sosok ketua yang pintar sehingga memiliki inovasi-inovasi untuk menyiarkan dakwah Islam. Juga kober, maksudnya selalu siap kapan pun untuk memikirkan umat.
Musyawarah dilanjutkan dengan pembacaan Laporan Pertanggungjawaban PCNA Sidayu periode 2012-2016, Sidang Komisi, dan Pemilihan Anggota Formatur.
Pemilihan berjalan lancar dan menghasilkan sembilan anggota formatur, yakn:i Usmawati (32 suara), Chusnul Wasilah (30), Feri (25), Istiqomah (23), Zuli Maghfiroh (21), Nikmatus Sholihah (13), Ismawati (16), Ziyadatul (19), dan Siska Jauharoh (12).
Dalam sidang formatur yang digelar tepat pukul 12.30 WIB, terpilih Chusnul Wasilah sebagai Ketua PCNA Sidayu periode 2016-2020.
Meski peraih suara terbanyak adalah Usmawati—yang juga Ketua PCNA Sedayu periode 2012-2016—namun anggota sidang formatur memutuskan memilih Chusnul Wasilah sebagai upaya kaderisasi.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Gresik (PDNA) Gresik Imroatul Hasanah SE yang hadir dalam Musycab tersebut mengucapkan selamat atas terilihnya Chusnul Wasilah. “Semoga amanah, sekaligus berpesan agar kaderisasi di Sidayu terus digalakkan agar tidak ada istilah krisis kader,” pesannya.
Dalam sambutannya, Chusnul Wasilah menyampaikan bahwa dirinya tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa dukungan dari seluruh kader Nasyiah Sidayu. “Mari jaga kekompakan. Kita harus solid. Hidup dan matinya Nasyiah tergantung jiwa kita,” kata Wasil. (Afi)