PWMU.CO – Sebagai wujud kebersamaan antarorganisasi otonom (ortom) Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), Nasyiatul Aisyiyah (NA), dan Hizbul Wathan (HW) melaksanakan pelantikan bersama, Ahad (15/7/18).
Acara yang dilaksanakan di lantai 3 Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik tersebut adalah pelantikan 4 ortom tingkat cabang, yakni Kwartir Cabang (Kwarcab) HW Manyar, Pimpinan Cabang (PC) NA Manyar, PC NA Gresik, dan PCNA Kebomas.
Pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Nadjib Hamid MSi, Ketua Kwartir Wilayah HW Jawa Timur Harun Rosyiedh MPd, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyan Kabupaten Gresik, Kwartir Daerah HW Kabupaten Gresik, Pimpinan Daerah NA Kabupaten Gresik, serta PC Muhammadiyah dan Aisyiyah Kecamatan Manyar, Gresik, dan Kebomas.
Dalam kesempatan tersebut, Nadjib Hamid memotivasi kader baru HW dan Nasyiah dari tiga kecamatan di Kabupaten Gresik. Nadjib—sapaannya—menyampaikan, dalam membuat program kerja tidak perlu terlalu banyak. “Pintarlah dalam melihat kebutuhan masyarakat saat ini. Hal ini penting sehingga bisa melahirkan solusi sesuai kebutuhan anggotanya dan masyarakat secara umum,” tuturnya.
Nadjib yang maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tahun 2019-2024 dari Provinsi Jawa Timur ini juga menegaskan makna berorganisasi. “Untuk apa berorganisasi, kalau ternyata tidak saling bekerja sama dan bersinergi,” tegasnya.
Menurutnya, belum semua aktivis organisasi memahami makna dan praktik berorganisasi yang benar, yakni bekerjasama dan bersinergi. “Nah, untuk membangun sinergi dalam organisasi diperlukan ‘makelar’ yang didengar dan ditaati semua pihak,” tuturnya.
Tentang manajemen Muhammadiyah dan ortom, Nadjib mengingatkan, di persyarikatan itu berbasis kegiatan, bukan anggaran. “Organisasi kita ini harus menggembirakan dan memudahkan. Jangan sampai gerakan macet karena faktor teknis manajerial,” lanjutnya.
Dalam melakukan sebuah gerakan, kata Nadjib, harus efisien dan efektif. “Jika terjadi kemacetan, harus berani melakukan diskresi. Jangan lupa untuk proaktif dan melayani,” jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, dalam melakukan kegiatan diperlukan sinergi, peduli, tertib, disiplin, serta berorientasi pada pemecahan masalah.
Terakhir, Nadjib menyampaikan bagaimana mengadakan kegiatan di Muhammadiyah dan ortomnya. “Jika ingin punya uang, maka adakanlah kegiatan. Jangan menunggu punya uang, baru ada kegiatan,” pesannya. (Vita)