PWMU.CO-Bersatu dan menghargai sesama. Begitu ucapan yang disampaikan Alfan SPd di hadapan 296 siswa baru SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (SMP Musasi) saat mengisi materi Empat Pilar, Wiyata Mandala, dan Isu Radikalisme, Rabu (18/7/2018).
Berpartner dengan Rina Khamid SH, kedua guru Pendidikan Kewarganegaraan itu bergantian menyampaikan materi terakhir hari kedua dalam Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) 2018.
Kegiatan yang berlangsung usai makan siang itu dilaksanakan di hall sekolah lantai tiga. Mengetahui materi yang disampaikannya agak berat, serta diberikan saat masuk jam tidur siang, di awal penyampaiannya, Alfan lalu memberi suntikan energi baru pada para siswa.
“Silakan pegang pundak teman yang berada di depan kalian,” ujar pendidik yang merupakan alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu.
Para siswa lantas saling memegang pundak teman yang berada di depannya lalu memijat. Mereka yang sudah dipisah tempat duduknya antara laki-laki dan perempuan itu pun bergeliat. Sontak, suasana yang awalnya adem-ayem berubah menjadi riuh.
Alfan lalu melanjutkan instruksi, agar para siswa yang saling memijat itu untuk menyanyikan lagu daerah. “Ayo kita tunjukkan, jika Indonesia berasal dari beragam suku bangsa. Kita nyanyikan lagu Suwe Ora Jamu,” seru Alfan sembari memandu lagu daerah asal Jawa Tengah dan Yogyakarta itu.
Suasana yang bersemangat itu kemudian menjadi jalan masuk kedua pendidik untuk menyampaikan materi yang dikemas secara kolosal tersebut. Materi yang dibawakan dalam rangkaian kegiatan, tidak lain sebagai upaya penanaman jiwa nasionalisme yang dibingkai rasa cinta tanah air dengan saling menghargai antar anak bangsa.
Di hari yang sama, para siswa sebelumnya juga diberi wawasan tentang Pola Belajar Generasi Z, Pengenalan Sarana Prasarana sekolah, dan juga materi ke-IPM-an.
Fortasi SMP Musasi 2018 yang berakhir Kamis (19/7/2018) diwarnai dengan aksi penghijauan sekolah, bakti sosial, aksi bersepeda, dan ditutup dengan penampilan unjuk bakat dari para siswa masing-masing gugus. (Darul)