PWMU.CO – Penyalahgunaan narkoba menjadi persoalan yang pelik bagi masyarakat Indonesia. Tak pandang bulu, ia bisa membelit siapa saja, orang tua hingga remaja, bahkan anak-anak. Demikian diantara petikan ceramah Kepala Satuan Reskrim Narkoba Polresta Sidoarjo, Kompol Sugeng Purwanto, saat mengisi Forum Ta’aruf dan Orientasi (Fortasi) SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, (18/7).
“Di Sidoarjo ada tiga kasus yang dilibatkan anak di bawah 17 tahun. Mereka masih SMP,” ungkap Kompol Sugeng seraya memperlihatkan data-data kasus narkoba yang cukup miris di hadapan siswa baru Smamda Sidoarjo.
Tak hanya memperlihatkan data penyalahgunaan narkoba, Kompol Sugeng juga memperlihatkan berbagai jenis narkoba yang harus dijauhi remaja. Dengan layar proyektor, dia menunjukkan berbagai jenis narkoba, mulai dari jenis daun, bubuk, pil, dan cair. “Ini yang cap gorila. Ini bisa membuat pemakainya jadi mirip gorila,” beber mantan Kapolsek di Surabaya itu saat layar menunjukkan salah satu jenis narkoba.
Sugeng juga mewanti-wanti agar pelajar tidak sekali-kali mencoba narkoba. Bahkan mendekati saja, jangan. Sebab, daya cengkeram bahan ini cukup luar biasa. “Bagi remaja, jauhi narkoba! Jangan dekati, apalagi mencoba! Sekali mencoba, sulit untuk keluar,” tegasnya.
Pada saat bersamaan, selain menghadirkan Kompol Sugeng Purwanto, Fortasi 2018 Smamda Sidoarjo juga menghadirkan Komandan Distrik Militer (Dandim) 0816 Sidoarjo, Kol Inf Fadli Mulyono SIP. Sugeng memaparkan materi bahaya penyalahgunaan narkoba, sementara Fadli berbicara tentang bahaya faham radikalisme.
“Beliau berdua kita hadirkan untuk memberikan pencerahan kepada kita semua tentang bahaya radikalisme dan narkoba,” jelas Kepala Sekolah Smamda Sidoarjo Wigatiningsih MPd saat memberikan sambutan.
Permasalahan radikalisme dan narkoba menjadi sangat penting untuk diketahui remaja, lanjut Wigatiningsih, karena mereka yang menjadi sasaran utama. “Untuk itu remaja harus paham bahaya kedua permasalahan tersebut agar bisa mengenali dan menghindari sehingga tidak menjadi korban,” tegas Kepala sekolah yang juga pendekar Tapak Suci itu. (r6)