PWMU.CO-Bilqis, siswa kelas 9 itu melewati kerumunan siswa baru yang berdiri melingkar di lapangan komplek Pendidikan Muhammadiyah Gadung Surabaya, Kamis (19/7/2018). Tiba-tiba dia roboh. Hanya permintaan tolong yang keluar dari lisannya.
Siswa kelas 7 yang berdiri melingkar di lapangan sontak kaget. Pendamping Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Ranting SMP Muhammadiyah 4 Surabaya juga terperanjat melihat Bilqis. Kemudian muncul beberapa personel Palang Merah Remaja (PMR)membawa tandu, kotak P3K, dan beberapa alat keselamatan lainnya.
Mereka dengan sigap menangani Bilqis. Ada yang memasang pelindung leher dan kepala. Memasang bebas di kaki. Lalu mengangkat badannya ke tandu. Kemudian membawa ke tempat aman. Siswa baru kelas 7 yang berdiri melingkar di lapangan melihat dengan terpana upaya pertolongan itu.
Itulah skenario peragaan pertolongan pertama darurat dalam kegiatan Fortasi (Forum Taaruf dan Orientasi Siswa). Acara itu diperagakan personel ekstrakurikuler PMR. Siswa baru beserta pendamping IPM bertepuk tangan begitu mengetahui kejadian itu merupakan rangkaian demonstrasi ekstrakurikuler.
Setelah itu bergantian ditampilkan ekstrakurikuler futsal, tari, basket, robotik, nasyid, paduan suara, pasukan pengibar bendera (Paskibra), hingga ekstrakurikuler floor ball yang baru diadakan pada tahun pelajaran ini.
Siswa baru kagum tampilan ekstrakurikuler yang disajikan. Ditambah lagi tampilan dari Monsternizer (Morgas Coordination Supporter) yang merupakan wadah kreativitas siswa untuk mendukung sekolah ketika mengikuti lomba. Chant-chant dukungan juga turut diperkenalkan personel Monsternizer kepada siswa kelas 7 sebagai nyanyian penyemangat.
“Demonstrasi ekstrakurikuler ini wajib ditampilkan saat Fortasi. Hanya tahun ini kami tampilkan dengan memberikan kejutan di awal. Murid yang tiba-tiba jatuh tadi supaya siswa fokus mengikuti kegiatan ini. Semua yang ditampilkan adalah hasil latihan rutin ekstrakurikuler,” kata Nur Asroful Anam, kaur Kesiswaan.
Komentar beragam datang dari siswa atas peragaan itu. “Jujur tadi kaget banget ketika Bilqis tiba-tiba jatuh di tengah lapangan. Aku kira tadi bener-bener pingsan ternyata hanya skenario buat ngenalin ekstrakurikuler,” kata Banyak Zolafa Yesfy, salah satu personel IPM.
“Ada banyak pilihan di sini. Saya tertarik floor ball. Penasaran sama mainnya dan pingin juga berprestasi seperti mas pelatih karena katanya floor ball masih jarang dipertandingkan di Indonesia. Semoga nanti juga dibolehin sama orang tua,” ujar Yoga Ferdian, siswa peserta Fortasi. (Taufiq)