PWMU.CO – Mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 85 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus bergerak menyadarkan kesehatan masyarakat. Salah satunya dengan melakukan penyuluhan Deteksi Dini, Bahaya Kanker Serviks, dan Bahaya Kanker Payudara serta Sadari atau Periksa Payudara Sendiri kepada warga Sumbersuko, Wagir, Kabupaten Malang, (20/7).
Bertempat di balai Desa Sumbersuko, kegiatan penyuluhan ini hasil kolaborasi KKN 85 UMM dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Puskesmas Wagir dan Para Kader Puskesmas. Hadir juga dalam acara ini beberapa institusi lain, Poltekkes RST Dr Soepraoen Malang, Stikes WHN Malang dan Universitas Negeri Malang.
Penyuluhan dilakukan di Balai Desa Sumbersuko ini agar warga Dusun Kenongo mendapatkan ilmu baru sembari melakukan pemasangan Keluarga Berencana (KB). “Sembari menunggu antrian pemasangan KB, para ibu mendapatkan ilmu penyuluhan yang diberikan oleh divisi kesehatan Kkn 85 UMM serta berbagai institusi lainnya,” jelas Zulvia Sabillah Putri yang juga anggota divisi kesehatan.
Hadir sebagai pembicara adalah Sunarmi, dari promkes (Promosi Kesehatan) Dinas. “Punya anak banyak itu boleh, asalkan jarak kelahirannya diatur,” jelas Sunarmi. Acara ini sendiri dihadiri perwakilan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kepala Desa Sumbersuko Subkhan, Bidan Desa, para kader puskesmas yang berasal dari 12 RT di Dusun Kenongo. Juga Siti Mahmuda dan Sunarwi dari promkes (Promosi kesehatan) Puskesmas Wagir dan Ibu-ibu peserta KB.
Pada kesempatan tersebut Mahasiswa KKN 85 UMM menyampaikan terkait “Deteksi Dini Kanker Serviks”, oleh Zulvia Sabillah Putri. Dalam paparannya, Zulvia mengingatkan jika kanker serviks merupakan kanker pembunuh no 1 wanita Indonesia. “Cara mendeteksi dini kanker serviks salah satunya dengan Pap Smear. Pencegahan lain yang tidak kalah pentingnya dilakukan adalah pemberian vaksin HPV.”
Penyuluhan kali ini terdapat juga materi SADARI atau Periksa Payudara Sendiri, oleh Mahasiswa KKN 85 Mafida Wida Rahman. “Pentingnya “Sadari” sebagai deteksi dini kanker payudara yang murah, mudah dan aman,” jelas mahasiswi yang kuliah di Jurusan Kedokteran itu. . Dalam penyampaian materi sadari juga dilaksanakan praktek langsung bersama warga. (nur fajri rahmad)